Tapteng, MPOL - Dalam tiga bulan terakhir, wajah
PLTU Labuhan Angin berubah signifikan. Di bawah kepemimpinan
Hendri Aman Purba, sistem kerja pembangkit listrik kebanggaan masyarakat Tapanuli Tengah itu menjadi lebih tertib, profesional, dan komunikatif.
Baca Juga:
Wakil Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumut, Ahmad Kennedy Manullang, menyebut gaya kepemimpinan Hendri sebagai "humanis tapi tegas". "Geraknya cepat, komunikasinya cair, dan hasilnya terasa. Tata kelola PLTU kini jauh lebih rapi," ujar Kennedy di Medan, Selasa (15/10).
Ia menilai Hendri bukan hanya membenahi sistem internal, tetapi juga berhasil mencairkan hubungan dengan masyarakat sekitar. "Dulu sering terdengar ada gesekan, sekarang suasananya adem. Itu karena tangan dingin Pak Hendri," ucapnya.
Menurut Kennedy, Hendri mampu menyeimbangkan profesionalisme dan pendekatan kemanusiaan. "Beliau tegas dalam aturan, tapi tetap hangat dalam interaksi. Itu gaya kepemimpinan yang langka," tambahnya.
Kennedy juga menyerukan agar pemerintah pusat dan PLN menambah investasi energi di kawasan pantai barat Sumut. Ia menilai,
PLTU Labuhan Angin layak diperluas dengan pembangunan unit pembangkit baru untuk memperkuat pasokan listrik dan menopang kebutuhan industri.
"Dengan potensi lahan, SDM, dan kesiapan sistem, Labuhan Angin sangat layak dikembangkan. Investasi energi baru di sini akan membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi daerah," katanya.
Ia menekankan, pembenahan yang dilakukan Hendri menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kembali kepercayaan publik terhadap kinerja BUMN energi. "Kinerja yang transparan dan profesional seperti ini bukti bahwa aset negara bisa dikelola dengan hati dan akal sehat," ujar Kennedy.
Dalam tiga bulan,
Hendri Aman Purba berhasil mengubah kultur kerja PLTU menjadi lebih terbuka dan disiplin. Kini, publik menunggu apakah semangat baru itu mampu bertahan dan menjadikan Labuhan Angin sebagai model pengelolaan aset negara yang profesional dan menyejukkan.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News