Sabtu, 18 Oktober 2025

Timbangan Buah Sawit (RAM) Menjamur di Padang Lawas, Pengamat Ingatkan Potensi Timbangan Curang

Azhar Hasibuan - Jumat, 17 Oktober 2025 10:05 WIB
Timbangan Buah Sawit (RAM) Menjamur di Padang Lawas, Pengamat Ingatkan Potensi Timbangan Curang
Azhar
Salah satu mobil pick up sedang menurunkan sawit di RAM Makmur Aek Nabara Barumun.
Padang Lawas, MPOL - Keberadaan timbangan buah sawit atau yang dikenal dengan sebutan RAM kini semakin menjamur di wilayah Kabupaten Padang Lawas (Palas). Hampir di setiap kecamatan berdiri usaha penimbangan hasil sawit, baik skala kecil maupun besar.

Baca Juga:
Dari hasil pantauan di lapangan, di Kecamatan Barumun Tengah saja sudah terdapat sekitar 10 unit RAM yang aktif beroperasi. Begitu juga di Kecamatan Aek Nabara Barumun, terdapat sekitar 10 unit timbangan yang setiap harinya melayani para petani sawit. Tak tertutup kemungkinan, hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Padang Lawas kini telah memiliki unit timbangan sejenis.

Namun, maraknya persaingan antar-RAM tersebut menimbulkan kekhawatiran akan praktik kecurangan dalam proses penimbangan. Hasibuan, salah seorang pengamat ekonomi daerah di Palas, menilai fenomena ini perlu segera diawasi agar tidak merugikan para petani.

"Persaingan antar-RAM yang semakin ketat dikhawatirkan membuka peluang terjadinya 'tipu-tipu timbangan'. Ada kemungkinan sebagian pengusaha mengubah kalibrasi timbangan demi keuntungan lebih. Ini tentu sangat merugikan petani sawit," ujarnya, Jumat (17/10).

Hasibuan mendesak agar pihak Badan Metrologi Legal bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian segera turun melakukan pemeriksaan sinkronisasi dan kalibrasi terhadap seluruh timbangan yang digunakan di lapangan, termasuk timbangan kecil milik pengumpul (toke-toke kecil).

"Setiap timbangan harus memiliki KIUR (Kartu Izin Ukur Resmi) agar bisa dipastikan keakuratannya. Dengan begitu, tidak ada lagi petani yang merasa dirugikan karena hasil panennya ditimbang dengan alat yang tidak standar," tegasnya.

Sementara itu, H. Siregar, salah seorang petani sawit asal Kecamatan Barumun Tengah, mengeluhkan hal serupa. Ia mengaku sering merasa curiga karena berat timbangan sawit di beberapa RAM berbeda meski hasil panennya dari pohon dan kebun yang sama.

"Kadang di satu RAM beratnya sekian, di RAM lain bisa berkurang 20 sampai 30 kilogram. Kami petani kecil tak bisa berbuat banyak, hanya bisa pasrah," ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Padang Lawas, Ir. Zulkifli Harahap, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Metrologi untuk melakukan pemeriksaan lapangan.

"Kami akan menjadwalkan pengecekan timbangan di seluruh kecamatan. Semua timbangan, baik milik RAM besar maupun pengumpul, wajib dikalibrasi ulang agar sesuai standar nasional," ujarnya.

Zulkifli menambahkan, pihaknya juga akan menertibkan RAM yang belum memiliki izin operasional resmi, demi menciptakan tata niaga sawit yang adil dan transparan di wilayah Padang Lawas.

"Tujuan akhirnya agar petani kita tidak lagi dirugikan dan semua transaksi berlangsung jujur," pungkasnya.***

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Marini Rizka Handayani
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru