Rabu, 29 Oktober 2025

Seruan Ganti Ephorus HKBP Bergaung Di Kantor DPRD Taput

Darwin Manalu - Rabu, 29 Oktober 2025 20:26 WIB
Seruan Ganti Ephorus HKBP Bergaung Di Kantor DPRD Taput
Ist
Massa saat berunjukrasa.
Taput, MPOL -Fenomena gila ganti Ephorus HKBP Pdt.Dr.Viktor Tinambunan bergaung saat seribuan massa kontraktor dan pekerja TPL dari berbagai sektor di Kabupaten Tapanuli Utara, Toba dan Tapanuli Raya yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bersatu (AMB) Sumatera Utara melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD, Rabu (29/10/2025).

Baca Juga:
Pantauan media ini, dihalaman kantor DPRD Taput para pengunjuk rasa mulai dari kaum ibu-ibu, bapak-bapak dan pemuda yang sudah lama bekerja di TPL terus menyuarakan ganti ephorus... ganti ephorus..buka TPL... buka TPL.

Desakan turunkan Ephorus terus berkumandang walau terik matahari menyengat tanpa menghiraukan keringat demi menyuarakan aspirasi yang telah mengganggu kehidupan mereka.

Tidak ada TPL, kami tidak akan hidup dan bisa menyekolahkan anak-anak kami. TPL harus buka, tidak bisa tutup.

Sejak berdirinya TPL sudah banyak membantu masyarakat. Anak-anak kami bisa sarjana karena saya dan suami saya bekerja di TPL.

Kami selaku warga jemaat HKBP tidak terima ucapan Ephorus untuk menutup TP, karena kami yakini TPL tidak ada merusak lingkungan dan mencuri lahan masyarakat.

" Ephorus aja yang diganti, TPL harus buka. Ephorus seharusnya fokus pada kegiatan pastoral ketimbang menyuarakan tutup TPL yang dapat menimbulkan perpecahan ditengah masyarakat demi kepentingan pribadinya, " Itulah jeritan dan pengharapan yang disuarakan kontraktor dan pekerja TPL yang datang dari sektor aek raja, tele, aek nauli, habinsaran.

DELAPAN TUNTUTAN

Melalui orator aksi Maju Butar-butar dan Jekson Silalahi terus mendesak agar ephorus diganti dan dicopot dari jabatannya.

Seribuan massa melalui orator aksi membacakan delapan poin tuntutan sebagai berikut :
- Agar HKBP dikembalikan kepada fungsinya sebagai gereja yang melayani bukan dilayani dan dijauhkan dari segala bentuk kekuasaan.


-Gereja harus menjadi ruang kebenaran,keadilan dan kasih, bukan arena politik internal atau kepentingan pribadi.


-Hentikan penghakiman terhadap pendeta yang tidak sejalan,karena setiap pendeta dalam HKBP memiliki hak theologis dan kebebasan pastoral selama tetap dalam koridor ajaran HKBP.


-Jangan menganggap HKBP sebagai kepemilikan pribadi maupun golongan.


-Ephorus adalah amanah yang bersifat temporer dan harus dipertanggung jawabkan kepada jemaat dan Tuhan.


-Memohon kepada pemerintah daerah dan pusat agar menyelesaikan konflik yang saat ini terjadi di lapisan masyarakat


-Memohon kepada Ephorus menghentikan politik adu dombanya kepada masyarakat.
-Keberadaan perusahaan dan investor sangat berguna untuk menambah dan memperbaiki perekonomian masyarakat.

Terpantau juga dalam poster mengecam sikap pimpinan gereja, yang menurut mereka telah menyerukan penutupan TPL dan mengancam ribuan pekerjaan yang bergantung pada perusahaan tersebut.

Dalam tulisan di spanduk juga tertera " Viktor Tinambunan Diktator!!!, Memindahkan Pendeta-Pendeta Yang Tidak Sepemahaman Denganmu".

Bupati Bersama Kapolres

Dihadapan Bupati Taput Dr. Jonius Taripar Hutabarat melalui orator aksi Maju Butar-butar memohon kepada bupati agar menghadirkan Ephorus.

Dalam menanggapi hal tersebut, Bupati Taput Dr. Jonius Taripar Hutabarat bersama Kapolres AKBP Ernis Sitinjak, SIK dan Dandim 0210/TU Letkol Ronald Tampubolon mengajak utusan massa terlebih dahulu berdiskusi bersama.

" Aksi ini merupakan demokrasi. Kami tidak bisa melarangnya. Hanya saja, dalam berorasi tidak bisa anarkis yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban, " ujar bupati.

Aksi berjalan aman dan damai dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan Satpol PP.

Kemacetan lalu lintas pun tak terhindari disepaniang jalan SM. Raja tarutung sampai aksi unjuk rasa usai.**

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Maju Manalu
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru