Selasa, 30 Desember 2025

KH Zulfiqar Hajar Lc Hadiri Ijtima Ulama Internasional 2025 di Lampung

Syekh Maulana Saad Ajak Umat Islam Istiqomah Dalam Amal Ibadahnya
Abdul Haris - Senin, 08 Desember 2025 18:52 WIB
KH Zulfiqar Hajar Lc Hadiri Ijtima Ulama Internasional 2025 di Lampung
KH Zulfiqar Hajar Lc
Medan, MPOL - Syekh Maulana Saad dari India atau Muhammad Saad Kandhlawi menjadi penceramah pada acara Ijtima Ulama Internasional 2025 di Lampung, 27-30 November 2025. Acara besar ini mengumpulkan ratusan ribu bahkan jutaan jemaah dan ulama dari berbagai negara untuk kegiatan ibadah, zikir, tilawah, dan tausiah, dan berhasil mendongkrak ekonomi lokal serta mempromosikan Lampung sebagai destinasi religi internasional.

Baca Juga:

Momen langka Ijtima Ulama Dunia 2025 atau Tabligh Akbar "Indonesia Berdoa" resmi dimulai di Kota Baru, Kabupaten Lampung Selatan, Jumat (28/11/2025), yang turut dihadiri ulama Sumatera Utara KH Zulfiqar Hajar Lc yang merupakan pimpinan pondok pesantren Islam Terpadu Jabal Noor sekaligus Pimpinan Majelis Taklim Jabal Noor dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Jabal Noor (KBIH) yang berlokasi di Medan dan Deli Serdang ini.



Dalam taushiahnya, Ulama dan Pendakwah asal India yang masih memiliki garis keturunan dengan khalifah Abu Bakar Assiddiq ini, menyampaikan pesan penting bagi umat Islam, yakni memiliki keimanan yang tangguh, dengan itu, umat Islam akan memiliki sikap Ikhlas dan Istiqomah dan menyakini akan mendapat Pahala dan keberuntungan sesuai Janji Allah.


Ulama yang juga pemimpin utama (Amir) Jamaah Tabligh, gerakan dakwah Muslim internasional yang didirikan oleh cikal bakal keluarganya, Muhammad Ilyas Kandhlawi menekankan pentingnya saat ini persatuan dan kesatuan umat Islam.


Menurut beliau, Istiqomah, berate menjalankan perintah Allah dalam setiap saat, meskipun bertentangan dengan fikiran maupun tabiat kita, tapi kita harus taat, jangan seperti iblis, yang tak mau sujud ketika diperintah sujud pada Adam.


Bentuk ketaatan inilah yang memperkokoh kekuatan kita sebagai umat Islam. Terlalu banyak beramal dan beribadah, menurut ulama yang memiliki puluhan juta pengikut ini, tidaklah cukup, kalau sekedar beribadah, iblis adalah makluk Allah yang taat sebelumnya.


Tetapi, ketidak taatannya atas perintah Allah, membuat iblis ingkar dan berjalan di jalan yang sesat. Karena itu, janganlah kita umat Islam itu kufur, dimana ketika bersama paraulama dia mengaku beriman, tetapi ketika bersama orang kafir, dia pun ikut menjadi kafir, asal sesuatu itu bisa menguntungkannya bersama orang orang kafir itu.


Sementara itu, ulama kondang di Sumut, KH Zulfiqar Hajar Lc meyampaikan rasa haru dan bangga bias menghadiri momen sacral dan langka itu, menurutnya Ijtima Internasional 2025 di Lampung mempersatukan umat Islam se dunia. Selain para ulama, dan jutaan umat muslim dari berbagai negera, juga hadir sejumlah pejabat penting RI dalam acara yang menghadirkan dan mendengarkan taushiah Syekh Maulana Saad.


Momen ini betul betul bersejarah dan sangat menyentuh hati. Acara istima ulama, atau bahasa Indonesianya mendengarkan taushiah ulama penting di dunia dengan menggunakan microphone sentral dengan isi ceramah yang meluap-luap hingga mengharukan semua Jemaah dari berbagai penjuru dunia ini penting kita simak sekaligus mengambil hikmah penting, bahwa persaudaraan sesama muslim itu penting dan harus selalu diperkokoh.


Ini sungguh menggugah hati para penceramah kita yang tampaknya sedang bercerai berai. Itu makanya saya katakana momen ini benar-benar mengetuk hati kita untuk berjuang membela agama ini hingga darah penghabisan.


"Saya bahkan hadir mendengarkan ceramah dan tablik akbar di Malaysia bersama jutaan umat Islam berbagai penjuru dunia pada acara yang mendengarkan taushiah Tuan Guru Habib Umar bin Hafidz, seorang ulama di Malaysia yang memiliki garis keturunan dari Yaman dan masih keturunan Nabi Muhammad SAW.


Beliau juga dikenal karena dakwahnya yang luas, akhlaknya yang mulia, dan perannya dalam menghidupkan kembali ilmu-ilmu Islam tradisional serta tarekat tasawuf, terutama melalui pendirian Darul Musthofa di Tarim yang menarik ribuan santri dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, menjadikannya figur penting dalam dunia Islam modern.


Dan, dalam momen taushiahnya di Malaysia beberapa waktu lalu, Buya KH Zulfiqar Hajar mendapat penghargaan atau ijazah dari Tuan Guru Habib Umar bin Hafidz, ulama yang juga memiliki pengikut yang besar di dunia. (nas)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Baringin MH Pulungan
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru