Sabtu, 27 Juli 2024

BNN RI Gelar Workshop Indonesia Bersinar : Kejahatan Narkoba Berkembang Seiring Majunya Teknologi, dan Ekonomi

Iwan Suherman - Selasa, 23 April 2024 17:25 WIB
BNN RI Gelar Workshop Indonesia Bersinar : Kejahatan Narkoba Berkembang Seiring Majunya Teknologi, dan Ekonomi
(Isu)
Para nara sumber di Workshop Indonesia Bersinar.

Medan, MPOL - Kepala BNN Pusat, Komjen Pol Dr Marthinus Hukom, SIK, MSI menyampaikan narkotika sebagai kejahatan transnational organized crime senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan teknologi, kemudahan transportasi, dan perkembangan ekonomi dunia.

Baca Juga:

"Jaringan sindikat narkotika internasional mempersenjatai diri dengan teknologi yang semakin canggih dan menerapkan organisasi sistem sel yang kian sulit dilacak,".

Hal itu disampaikan Kepala BNN Pusat, Komjen Pol Dr Marthinus Hukom, SIK, MSI kepada sejumlah wartawan usai acara Workshop Indonesia Bersinar di Hotel Grand Aston Medan, Selasa (23/4/24).

Acara bertemakan
Sinergi dan Kolaborasi Indonesia dihadiri para narasumber diantaranya Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setia Iman Effendi, Deputi pencegahan, Irjen Pol Richard M. Nainggolan, perwakilan Dirjen Polpum Kemendagri, Aang Witarsa Rofik, Perwakilan Dirjenpas Erwedi Supriyatno,
Staf Ahli Pangdam I/BB Bid Ekonomi, Kol Inf M. Ridwan, perwakilan MUI Sumut, Arifinsyah, dan Ketua Pimansu Sumut, Zulkarnain Nasution dengan moderator Akbar Faisal.

Terlihat hadir para Kapolresta/Kapolres se-Polda Sumut diantaranya Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy JS Marbun, Kapolresta Deliserdang Kombes Pol Raphael SC Priambodo dan Kapolsek se-jajaran Polrestabes Medan.

Masih dikatakan Kepala BNN, fenomena ini sangat mengkhawatirkan bagi negara di seluruh dunia. Dengan kondisi ini harus ada sinergi dan kolaborasi antar negara di seluruh dunia dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN).

Indonesia dengan wilayah lautan terluas dan berbatasan dengan sejumlah negara memiliki risiko kejahatan narkotika yang lebih tinggi dibandingkan negara lain yang memiliki kondisi geografis berbeda.

Sebab itu, sebagai upaya melindungi bangsa dan negara dari ancaman narkotika, BNN sebagai leading institution dalam pencegahan dan penanganan permasalahan narkotika di Indonesia terus menjajaki peluang kolaborasi, baik di tingkat nasional maupun internasional untuk mendukung Program P4GN.

Saat ini lanjutnya, ada terdapat 54 WNA yang diamankan BNN mulai tahun 2021 - 2023.

"Mereka ini terlibat kasus tindak pidana narkotika yang dilakukan di Indonesia," ujarnya.

Sedangkan WNI yang terlibat narkotika di luar negeri pada tahun 2021 tercatat 135 orang, dengan jumlah terbanyak WNI yang terlibat narkotika di Malaysia.

Berkaitan dengan hal tersebut lanjut dia, pada Februari lalu Kepala BNN RI didampingi Kepala BNN Provinsi di wilayah perbatasan Indonesia menginisiasi pertemuan dengan Pemerintah Malaysia dan Singapura untuk membahas permasalahan narkotika serta melakukan kerja sama penguatan perbatasan masing-masing negara.

Sementara itu dalam lingkup nasional, BNN juga menggencarkan sosialisasi bahaya narkotika dalam rangka memberikan edukasi dan meningkatkan kewaspadaan serta daya tangkal masyarakat di kawasan pesisir dan perbatasan seperti yang akan dilakukan di Sumut pada 23 - 24 April 2024.

Berdasarkan survei prevalensi tahun 2021, Sumut merupakan wilayah dengan tingkat kerawanan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika tertinggi di Indonesia.

Sebab itu melalui program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) di Tanjung Balai, akan menjadi pilot project nasional Kelurahan Bersinar di Indonesia.

BNN bersama kementerian dan lembaga terkait serta Pemprov Sumut akan melakukan intervensi program P4GN, mulai dari kegiatan pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, untuk meningkatkan ketahanan di wilayah rawan tersebut.

"BNN menggelar Workshop Indonesia Bersinar yang melibatkan kementerian dan lembaga terkait, penegak hukum, tokoh agama, ormas, dan civitas akademika dalam penguatan Desa Bersinar guna menghadapi kompleksitas permasalahan narkotika di Sumut demi mewujudkan Indonesia Bersinar," tutur Komjel Pol Dr Marthinus Hukom, SIK, MSI.(*)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Iwan Suherman
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Fakultas Hukum, USU, KPPU dan UNSW Sidney, Australia Gelar FGD Pendekatan Hukum Persaingan di Sektor Ekonomi Digital
Dengar Pendapat Publik Perubahan RUU Keimigrasian: Regulasi Baru untuk Menjawab Tantangan Masa Kini dan Masa Depan
Kejari Medan Gelar Penyuluhan Hukum Sambut HBA ke-64 di Kelurahan Sidorejo
Lapas Pancur Batu Gelar Razia Rutin Kamar Hunian WBP
Ketua KPU Taput Harapkan Seluruh Masyarakat Terakomodir Di Pilkada Serentak 2024
BNN Workshop Penggiat P4GN : Ada 7.426 Kawasan Rawan Narkoba di Indonesia
komentar
beritaTerbaru