Ari pun merasa keberatan dengan pemberitaan di sejumlah media online yang menjelaskan permainan ketangkasan di stand yang ia dirikan sebagai arena perjudian. Menurutnya tuduhan dan isi berita itu tidak sesuai dengan apa yang ada di lapangan.
Baca Juga:
"Saya sih sebenarnya keberatan dengan tuduhan itu, karena di sini hadiahnya bukan berupa uang. Kita kasih hadiahnya dengan boneka, detergen, minyak goreng, minuman teh pucuk, fanta. Itulah hadiah yang kita kasih untuk mereka (pemain). Makanya saya agak keberatan dibilang judi," terangnya.
Ari mencontohkan sistem permainan
lempar gelang. Misal pengunjung membayar Rp 5000 lalu mendapatkan 4 gelang. Selanjutnya, jika gelang itu dilemparkan masuk ke pipa, pemain mendapatkan hadiah bukan dengan uang.
"Sementara untuk tebak nomor di permainan
bowling, pengunjung bisa membayar Rp 5000 untuk 3 koin. Lalu dipasangkanlah nomor di situ, digelindingkannya lah bola. Jika dia kena, hadiahnya itu tadi, minyak, boneka, minuman kaleng. Tidak ada berupa uang sama sekali, saya pastikan itu," sebutnya.
"Saya jamin tidak ada judi. Jika memang ada (perjudian) saya siap diproses hukum dan menutup stand ini," pungkasnya.
Kapolsek Delitua, Kompol Dedy Dharma ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah mengecek ke stand yang diberitakan adanya arena perjudian.
"Sudah kita cek, saya pun turun langsung ke lokasi. Tidak ada perjudian," katanya. *
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News