"Katanya ada yang rusak kabel, bukan di depan ini tapi di dalam kamar katanya. Dibilangnya ibu jangan ikut ke kamar, nanti kena pancaran api," kata korban yang mengaku masih trauma dan tidak mengizinkan awak media masuk ke dalam rumah untuk mewawancarainya.
Baca Juga:
Pelaku yang memakai jaket ungu kemudian masuk ke kamar depan korban dengan berpura-pura mengecek kabel. Korban pun mengikuti pelaku masuk ke kamar, karena dilarang korban lalu berdiri di depan kamar sambil melihat-lihat pelaku.
Namun, lagi-lagi pelaku yang tidak juga membuka helm itu menyuruh korban agar menunggu di luar dan jangan dekat-dekat dirinya dengan alasan takut terkena percikan api. Korban sempat tidak percaya dan pada akhirnya menuruti permintaan pelaku lalu korban menunggu di ruang tamu bersama satu pelaku lagi yang duduk di lantai depan pintu masuk rumah.
"Sempat saya ikuti (pelaku pakai jaket ungu) dari belakang. Saat disuruh keluar saya sempat curiga dan badan gemetar. Tapi saya tetap nunggu di depan kamar. Dibilangnya ibu nunggu di depan aja. Pelaku saya lihat hanya pegang colokan aja, sambil menyuruh saya keluar, yang pelaku satu lagi di depan pintu masuk (ruang tamu) duduk manis pakai helm hanya menunduk saja," sebutnya.
Tak sampai setengah jam, kata korban, pelaku mengaku sudah memperbaiki aliran listrik di kamar korban lalu pergi.
"Selesai dia, keluar. Ayok kita pulang udah siap, dibilangnya sama kawannya gitu. Udah selsai bu katanya," terang korban.
Setelah kedua pelaku pergi, korban lalu menutup pintu rumahnya dan menghubungi anaknya untuk menanyakan apakah ada menyuruh petugas PLN mengecek listrik di rumah. Namun, anak korban mengatakan tidak ada menyuruh siapapun ke rumah sembari meminta korban mengecek isi rumah.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News