Deli Serdang, MPOL - Polisi menyebut korban pencurian yang dilakukan dua pelaku modus menyaru sebagai petugas PLN sampai saat ini belum membuat laporan resmi ke Polsek Namorambe.
Baca Juga:
Diketahui, rumah milik korban A beru Sembiring (68) di Jalan Tani Bersaudara, Perumahan Graha Deli Permai, Blok B No. 16, Kecamatan Namorambe, didatangi dua pria mengaku sebagai petugas PLN. Lalu salah satu pelaku masuk ke kamar dan mengambil uang hingga emas milik korban dari dalam kamar.
Kanitreskrim Polsek Namorambe, Ipda Banda Haro Alamsyah mengaku sejauh ini pihaknya belum menerima laporan polisi secara resmi dari korban. Memang, kata Banda, saat anak korban melaporkan kasus tersebut ke Polsek Namorambe, anggota Unit Reskrim langsung turun ke lokasi melakukan olah TKP.
"Kejadian itu memang benar. Saat anak korban melapor ke Polsek, anggota langsung turun cek dan olah TKP. Setelah itu, korban diarahkan untuk kembali ke Polsek membuat laporan resmi," kata Banda Haro Alamsyah kepada Medan Pos, Rabu (29/1/2025) sore.
Namun, saat ditunggu-tunggu anak korban tak kunjung kembali ke Polsek Namorambe untuk membuat laporan resmi hingga sampai saat ini.
"Jadi, setelah kejadian itu ternyata anak korban tak datang juga untuk buat laporan resmi. Sampai saya tanya semua anggota, memang korban hingga sekarang belum juga membuat laporan resmi," ungkapnya.
Begitupun, sambung Banda, pihaknya tetap melakukan penyelidikan terhadap kedua pelaku.
"Tetap kita lakukan penyelidikan terkait kejadian itu," ujarnya.
Sebelumnya, Harta milik korban A br Sembiring (68) digasak dua pelaku pencurian menyaru sebagai petugas PLN. Dari kejadian itu, pelaku mengambil uang Rp 1,5 juta dan emas London Murni (LM) sebanyak 58 gram.
Peristiwa itu terjadi di rumah korban di Jalan Tani Bersaudara, Perumahan Graha Deli Permai, Blok B No. 16, Kecamatan Namorambe.
Terkait kejadian ini, korban sudah membuat laporan ke Polsek Namorambe.
Kepada Medan Pos, korban menceritakan kronologi kejadian pencurian yang dialaminya. Saat itu hanya korban sendiri yang berada di rumah. Sementara dua anaknya sedang bekerja. Tiba-tiba siang itu dua pelaku mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam berboncengan mendatangi rumah korban.
Saat di depan pagar, kedua pelaku mengaku sebagai petugas PLN hendak mengecek meteran listrik yang rusak.
"Kejadiannya siang, seminggu yang lalu, Senin tanggal 20 Januari, jam 12.00-an gitu. Kedua pelaku datang katanya dari petugas PLN mau meriksa listrik ada yang rusak," kata A br Sembiring saat diwawancarai Medan Pos di balik pagar rumahnya, Rabu (29/1/2025) siang.
Korban menjelaskan saat itu pelaku mengaku disuruh oleh anak korban untuk memeriksa listrik di rumah korban dan sudah dikasih uang rokok sebesar Rp 50.000.
Korban yang merasa percaya mempersilahkan kedua pelaku masuk ke dalam rumah. Namun, pelaku yang memakai jaket ungu berkilah bahwa aliran listrik yang rusak berada di dalam kamar korban.
"Katanya ada yang rusak kabel, bukan di depan ini tapi di dalam kamar katanya. Dibilangnya ibu jangan ikut ke kamar, nanti kena pancaran api," kata korban yang mengaku masih trauma dan tidak mengizinkan awak media masuk ke dalam rumah untuk mewawancarainya.
Pelaku yang memakai jaket ungu kemudian masuk ke kamar depan korban dengan berpura-pura mengecek kabel. Korban pun mengikuti pelaku masuk ke kamar, karena dilarang korban lalu berdiri di depan kamar sambil melihat-lihat pelaku.
Namun, lagi-lagi pelaku yang tidak juga membuka helm itu menyuruh korban agar menunggu di luar dan jangan dekat-dekat dirinya dengan alasan takut terkena percikan api. Korban sempat tidak percaya dan pada akhirnya menuruti permintaan pelaku lalu korban menunggu di ruang tamu bersama satu pelaku lagi yang duduk di lantai depan pintu masuk rumah.
"Sempat saya ikuti (pelaku pakai jaket ungu) dari belakang. Saat disuruh keluar saya sempat curiga dan badan gemetar. Tapi saya tetap nunggu di depan kamar. Dibilangnya ibu nunggu di depan aja. Pelaku saya lihat hanya pegang colokan aja, sambil menyuruh saya keluar, yang pelaku satu lagi di depan pintu masuk (ruang tamu) duduk manis pakai helm hanya menunduk saja," sebutnya.
Tak sampai setengah jam, kata korban, pelaku mengaku sudah memperbaiki aliran listrik di kamar korban lalu pergi.
"Selesai dia, keluar. Ayok kita pulang udah siap, dibilangnya sama kawannya gitu. Udah selsai bu katanya," terang korban.
Setelah kedua pelaku pergi, korban lalu menutup pintu rumahnya dan menghubungi anaknya untuk menanyakan apakah ada menyuruh petugas PLN mengecek listrik di rumah. Namun, anak korban mengatakan tidak ada menyuruh siapapun ke rumah sembari meminta korban mengecek isi rumah.
"Lalu, anak saya bilang coba cek kamar. Saya lihat di laci kamar saya udah gak ada lagi uang sama emas, udah hilang. Di laci itu gak terkunci, isinya uang Rp 1,5 juta, emas LM 58 gram rupanya udah diambil pelaku," ungkapnya.
"Entah kenapa lah baru saya telfon anak saya setelah pelaku pergi. Padahal handphone dekat saya. Firasat saya udah gak enak, udah gemetaran saat mengikuti pelaku masuk kamar," ujarnya.
Dua hari setelah kejadian itu, Rabu (22/1/2025) anak korban membuat laporan ke Polsek Namorambe.
Selanjutnya, seminggu setelah laporan polisi dibuat, video rekaman cctv kedua pelaku masuk ke rumah korban
viral di media sosial, Selasa (28/1/2025).
Dari video itu tampak satu pelaku saat itu memakai jaket warna ungu dan memakai helm. Satu pelaku lagi memakai masker, helm dan jaket berwarna hitam. Kedua pelaku terlihat keluar dari rumah korban mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam.
Kanitreskrim Polsek Namorambe Ipda Banda ketika dikonfirmasi membenarkan korban sudah membuat laporan.
"Untuk kasus tersebut korban sudah buat laporan. Ini masih kita selidiki pelaku. CCTV juga gak ada yang jelas wajah pelaku," katanya kepada Medan Pos, Rabu (29/1/2025) siang. *
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News