Simalungun, MPOL -Dalam rangka melakukan komitmen bersama untuk pencegahan, pengendalian, dan penurunan stunting di Kabupaten Simalungun, menggelar rembuk stunting tahun 2024 di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Kompleks Kantor Bupati Simalungun, Pamatang Raya, Sumut, Selasa (28/5/2024).
Baca Juga:
Rembuk stunting Pemkab Simalungun tahun 2024 dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Simalungun, H. Zonny Waldi mewakili Bupati Simalungun,
Radiapoh Hasiholan Sinaga.Pada pembukaan rembuk stunting ini, Wakil Bupati Simalungun H. Zonny Waldi didampingi Dandim 0207/SML Letkol. Inf. Slamet Faojan, perwakilan BKKBN Provinsi Sumut Mai Debora Gultom, dan Sekda Kabupaten Simalungun Esron Sinaga.
Wakil Bupati Simalungun, H. Zonny Waldy dalam arahan menyampaikan, rembuk stunting ini bertujuan untuk melakukan komitmen bersama dalam pengendalian, pencegahan dan penurunan stunting secara nasional.
Rembuk stunting dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) RI tahun 2024, target penurunan prevalensi stunting 14 persen, dan saat ini Kabupaten Simalungun berada di 17,7 persen atau mengalami kenaikan 0,3 persen.
H. Zonny Waldy menyampaikan, penurunan stunting tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi harus tetap berkolaborasi dengan stekholder yang ada."Kita buat perencanaan dan atur pelaksanaannya, sehingga angka stunting di Kabupaten Simalungun menurun," kata Wakil Bupati Simalungun."Intervensi serentak pencegahan stunting harus dilaksanakan dengan baik, dan data sasaran harus diverifikasi dan divalidasi," sambung H. Zonny Waldi.
Wakil Bupati Simalungun ini mengatakan, melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, dan intervensi bagi seluruh ibu hamil, bayi dibawah lima tahun serta calon pengantin harus dilaksanakan secara baik. "Kita harus langsung ke sasaran yang ada di nagori (desa), kita pantau ibu hamil untuk gizinya dan juga sanitasi di lingkungannya, karena gizi dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya anak," sebut Zonny Waldi.
Kepada para camat, pangulu (kepala desa) dan lurah di wilayah masing-masing harus aktif, Pemkab yang merupakan bapak asuh dari program pencegahan stunting ini cukup memberikan dana kepada tim dan tim menyiapkan makanan, yang langsung diberikan kepada anak yang terdata stunting.
"Kita juga bisa menggunakan dana desa untuk PMT (Pemberian Makan Tambahan) bagi Balita yang berisiko stunting, kita atur kandungan gizinya. Disamping itu, Posyandu juga harus menjalankan pendataan, agar mencapai target 100 persen. Setiap tim harus jemput bola, dengan mendatangi rumah keluarga sasaran," papar Wakil Bupati Simalungun.
Satuan Tugas (Satgas) untuk melakukan kerja sama yang baik dengan seluruh stekholder yang ada di Kabupaten Simalungun, sehingga dapat mencapai target nasional penurunan angka stunting 14 persen, ajak Zonny waldi.**
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News