Minggu, 05 Oktober 2025

Kepala KPwBI Pematangsiantar Ahmadi Rahman: Di Wilayah SISI BATAS LABUHAN 34.914 UMKM , Mampu Menyerap 67.91% Dari Jumlah Tenaga Kerja se-SISI BATAS L

Neti Herawati - Minggu, 05 Oktober 2025 14:22 WIB
Kepala KPwBI Pematangsiantar Ahmadi Rahman: Di Wilayah SISI BATAS LABUHAN 34.914 UMKM , Mampu Menyerap 67.91% Dari Jumlah Tenaga Kerja se-SISI BATAS L
Neti
(Atas) Kepala KPwBI Pematangsiantar Ahmadi Rahman (tengah) bersama Bupati Kabupaten Asahan Taufik Zainal Abdin Siregar (kiri) saat memaparkan UMKM pada Opening PSBD berkolaborasi dengan penyelenggaraan Festival SISI BATAS LABUHAN .
P.Siantar, MPOL -Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Pematangsiantar merupakan bagian dari kegiatan Opening Ceremony Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) berkolaborasi dengan penyelenggaraan Festival SISI BATAS LABUHAN tahun 2025,di Kabupaten Asahan, Sabtu (4/10/2025).

Baca Juga:

UMKM memiliki peranan penting dan strategis dalam pertumbuhan ekonomi, dari kota hingga ke pelosok desa.

" Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, UMKM merupakan salah satu engine perekonomian nasional, karena berkontribusi terhadap 60,51% PDB dan mampu menyerap hampir 96,92% dari total tenaga kerja nasional, UMKM tersebar mulai dari perkotaan hingga ke pelosok desa, sehingga membantu pemerataan kesempatan ekonomi, " ujar Kepala KPwBI Pematangsiantar Ahmadi Rahman.

Dengan adanya UMKM, masyarakat di luar kota juga bisa produktif dan berdaya saing. UMKM menjadi pilar ketahanan nasional saat terjadi krisis, dicontohkan Ahmadi, saat krisis moneter tahun 1998 dan pandemi Covid 2020, UMKM terbukti lebih tangguh dibandingkan perusahaan besar dalam menghadapi krisis, hal ini karena skala yang kecil membuat UMKM lebih adaptif menghadapi perubahan.

Ahmadi juga mengatakan, di wilayah SISI BATAS LABUHAN sendiri, total UMKM sebanyak 34.914 UMKM, dan mampu menyerap sebanyak 67.91% dari jumlah tenaga kerja se-SISI BATAS LABUHAN (Pematangsiantar, Simalungun, Tanjungbalai, Batubara, Asahan, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan).

Terlepas dari segala potensi dan perkembangan yang ada, Ahmadi menjelaskan, teridentifikasi 4 (empat) masalah dan tantangan UMKM Indonesia ke depan.

Pertama, mempertahankan UMKM dalam ekosistem digital. Kedua, bagaimana dalam meningkatkan kapasitas, kualitas, dan produktivitas UMKM agar berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian dan perdagangan global.

Ketiga, memperluas akses keuangan bagi UMKM saat ini. Diketahui hanya 25% UMKM Indonesia yang memiliki akses keuangan.

Keempat, kesadaran lingkungan dari ancaman global, dimana UMKM Indonesia perlu untuk menerapkan proses ramah lingkungan dalam produktivitas mereka.

Mengingat pentingnya peran UMKM dalam perekonomian, diperlukan sinergi lintas sektor lintas instansi Pemerintah, K/L, Bank Indonesia, perbankan, Dinas, dan stakeholders lainnya untuk terus meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian, kata Kepala KPwBI Ahmadi.

Bank Indonesia Pematangsiantar sendiri saat ini memiliki sekitar 100 UMKM binaan dan mitra yang didampingi perkembangannya.

" Bank Indonesia Pematangsiantar memiliki berbagai macam program untuk mengembangkan UMKM di SISI BATAS LABUHAN, di antaranya yaitu program Wirausaha Bank Indonesia (WUBI) yang tahun ini sudah diselenggarkan untuk ke-4 kalinya", lanjut Ahmadi Rahman.

Selain itu, Program lain yaitu UMKM talks merupakan program inisiasi kami dan bekerja sama dengan pemerintah kota dan kabupaten di wilayah Sisi Batas Labuhan.

Di Kisaran, akan diberikan pelatihan dengan materi yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha utamanya terkait dengan pemasaran ke pasar modern dan juga digital.

Selanjutnya melakukan pengembangan klaster pangan kepada UMKM pertanian komoditas volatile food untuk menjaga inflasi daerah, yang pelaksanaannya kami akan bekerjasama dengan pemerintah atau dinas setempat.

Kedepannya, program pengembangan klaster pangan akan terus kami jalankan untuk senantiasa mendukung program swasembada pangan yang mencakup berbagai aspek, mulai dari peningkatan produksi, pemanfaatan teknologi, stabilitasi harga, dah hilirisasi produk.

Dari sisi kebudayaan, juga senantiasa mendampingi pengembangan UMKM wastra yang terus melestarikan kebudayaan lokal, yaitu Tenun Ulos dan Tenun Songket.

Dengan semakin berkembangnya UMKM wastra lokal, tidak hanya mencegah pudarnya budaya adat di masyarakat kita, tapi juga sebagai potensi untuk penguatan ekonomi masyarakat.

Dijelaskan Ahmadi, Bank Indonesia baru saja berkolaborasi dengan desainer nasional untuk memberikan pendampingan kepada beberapa UMKM wastra untuk mempersiapkan mereka dalam bersaing, agar produknya dapat semakin diminati dan dikenal oleh masyarakat luas.

Dikatakan Ahmadi, Penyelenggaraan FSBL tahun ini cukup berbeda dan spesial, karena pada tahun ini penyelenggaraanya di kolaborasikan dengan kegiatan Pemerintah Kabupaten Asahan, yaitu Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) Kabupaten Asahan yang ke-VI.

Ahmadi mengajak agar PSBD x FSBL ini bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan. Semoga dari kegiatan ini lahir semangat kolaborasi untuk membangun Asahan yang semakin maju, sejahtera, dan berdaya saing, tanpa kehilangan akar budaya yang menjadi kebanggaan kita bersama, imbuhnya.

Hadir pada kegiatan tersebut, Kementerian
Direktur Sarana dan Prasarana Kebudayaan RI Dr. Ir. Feri Arlius, M.Sc, Wakil Gubernur Sumut,
Bupati Kabupaten Asahan, Forkompimda,
serta undangan lainnya.**

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Maju Manalu
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru