Medan, MPOL -
Baca Juga:
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, Yandri Susanto menerima audiensi delegasi Universitas Islam Sumatera Utara (
UISU), di ruang rapat Ditjen PEI Gedung B lantai IV, Selasa (24/6/25).
Para Delegasi
UISU terdiri dari Ketua Pembina Yayasan
UISU, Pengurus Yayasan
UISU dan Rektor
UISU.
Demikian disampaikan Dr. HM Ridho Haykal Amal, SH, MH, SSos, MSi, Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa dan Daerah Tertinggal Ditjen PEI - Kemendes PDT.
"Atas nama
Menteri Desa PDT, pihaknya telah menerima audiensi
UISU. Kami dari kementerian sangat berbahagia dan tentunya mengapresiasi langkah
UISU dalam menjalin kerjasama dengan Kemendes-PDT, " kata Haykal.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Yayasan
UISU, Ir. Indra Gunawan, MP menjelaskan bahwa Yayasan
UISU melihat apa yang menjadi Program Presiden Prabowo, harus disupport dan disukseskan oleh Perguruan Tinggi, khususnya
UISU.
"
UISU memiliki sumberdaya dosen yang mumpuni dari berbagai disiplin ilmu dengan jumlah guru besar 22 orang, merupakan modal besar untuk mengambil peran menyukseskan program pemerintah, salah satunya Ketahanan Pangan dan Swasembada Pangan secara berkelanjutan," sebut Indra yang juga Ketua APPERTI Sumut.
Ia mengatakan,
UISU harus lebih aktif lagi dalam memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara yang salah satunya melalui pengabdaian kepada masyarakat.
"Skema atau program Kampus Berdampak oleh Kementerian Dikti Saintek merupakan pintu bagi PTS untuk bersinergi dengan Kemendes PDT dalam menjalankan programnya," tambahnya.
Hal senada disampaikan Ketua Pembina Yayasan
UISU, Prof. Dr. Fauzie Yusuf Hasibuan, SH, M.Hum.
Fauzie mengapresiasi langkah Pengurus Yayasan yang telah menginisiasi memperluas jaringan.
"Kerjasama dengan Kementerian Desa ini sangat penting karena dengan pintu kerjasama ini,
UISU lebih dapat mendarma baktikan potensi yang ada dalam pembangunan yang dampaknya diharapkan dapat dirasakan langsung masyarakat," ungkap Fauzie yang juga Rektor Universitas Jayabaya itu.
Rektor
UISU, Prof. Dr. Safrida, SE. MSi menambahkan bahwa selama beberapa tahun terakhir,
UISU telah aktif melakukan KKN Tematik di wilayah tertinggal seperti Kabupaten Batubara, Deliserdang, Langkat, dan Medan.
Kegiatan itu dilaksanakan secara lintas fakultas dan juga melibatkan penelitian nasional hingga kerja sama internasional, termasuk dengan Universiti Utara Malaysia (UUM).
"
UISU yang memiliki Profesor terbanyak di lingkungan LLDIKTI Wilayah I Sumut, secara aktif terlibat dalam pengabdian masyarakat dan pemetaan desa-desa yang membutuhkan intervensi, khususnya dalam bidang kesehatan." tuturnya.
"Kami berterima kasih kepada Bapak
Menteri, Ditjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, yang diwakili Direktur Produk Unggulan Desa, yang telah menerima kami, dan berharap dapat ditindak lanjuti dengan MoU dan PKS antara
UISU dengan Kemendes PDT-RI," ujarnya.
Prof. Safrida juga menyampaikan terima kasih pada Pengurus Yayasan
UISU yang terus mensupport Akademik
UISU, khususnya dalam memperluas jaringan agar
UISU dapat berkiprah lebih luas lagi dalam membangun bangsa dan negara.
Di akhir pertemuan, pihak Kemendes PDT berjanji segera melakukan koordinasi teknis dengan
UISU terkait MoU dan PKS.
Kemendes berharap
UISU sebagai PTS tertua di luar pulau Jawa dapat memperkuat Ketahanan Pangan Desa dan dapat menyukseskan program pemerintah khususnya dalam Tusi Kemendes PDT.
"Kami sangat membutuhkan peran aktif akademisi untuk mengimplementasikan program yang sudah dirancang maupun penyusunan program ke depannya. Kolaborasi dan elaborasi
UISU dengan Kemendes PDT diharapkan dapat memajukan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," sebut Haykal.
Pada pertemuan itu, selain Ketua Pembina Yayasan, Ketua Umum Pengurus Yayasan dan Rektor
UISU, hadir juga Sekretaris Umum Yayasan M. Idris, SH, MH, Bendahara Umum Yayasan Ir. Armansyah, MT, Ketua Bidang OSDM Yayasan Dr. Dani Sintara, SH, MH, dan Ketua Bidang PK, T. Daudsyah, SH, MH.(*)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News