Kamis, 20 November 2025

Ketua Komite IV DPD Soroti Efektivitas Penyaluran Dana Rp1.000 Triliun dan Lambannya Penurunan Suku Bunga Perbankan

Zainul Azhar - Senin, 17 November 2025 20:54 WIB
Ketua Komite IV DPD Soroti Efektivitas Penyaluran Dana Rp1.000 Triliun dan Lambannya Penurunan Suku Bunga Perbankan
Komite IV DPD RI Ahmad Nawardi
Jakarta, MPOL -bDPD RI, soroti efektivitas penyaluran dana Rp.1.000 Yriliun dan lambannya penurunan suku bunga perbankan demikian Ketua Komite IV DPD RI Ahmad Nawardi, mengatakan disela-sela rapat kerja dengan Gubernur Bank Indonesua dan OJK Senin (17/11) di DPD RI Jakarta.

Baca Juga:
Menurutnya efektivitas penyaluran dana besar yang digelontorkan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam rapat bersama otoritas keuangan, Nawardi mengungkapkan bahwa total dana yang telah digelontorkan mencapai sekitar Rp1.000 triliun, namun dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dinilai belum optimal.

BI sebelumnya telah menyalurkan dana sekitar Rp800 triliun melalui berbagai program, ditambah Rp200 triliun dari Kementerian Keuangan. "Ini sebenarnya jumlah yang sangat besar untuk mendorong peredaran uang di masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.:

Namun, ia menilai penyaluran kredit belum merata. Meski realisasi pertumbuhan kredit sebesar Rp200 triliun telah mencapai 100 persen—dengan Mandiri dan BTN yang masih di kisaran 75 persen dan diperkirakan tuntas dalam satu bulan—ternyata pertumbuhan kredit didominasi oleh korporasi besar. Sementara itu, kredit untuk UMKM, usaha kecil, konsumsi, pedagang kecil, toko kelontong, hingga ojek online justru menunjukkan penurunan.

"Dana yang begitu besar ini tidak berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan triwulan hanya 5,04%, lebih rendah 0,12% dibanding triwulan sebelumnya. Artinya, ada yang tidak sinkron. Jangan-jangan dana besar ini hanya dinikmati korporasi besar, sementara UMKM justru tidak tersentuh," tegas Nawardi.

Ia meminta OJK untuk memperketat pengawasan agar penyaluran kredit perbankan lebih tepat sasaran dan mampu mendorong ekonomi masyarakat bawah.

Selain itu, menyoroti kebijakan BI yang telah enam kali menurunkan suku bunga hingga mencapai 4,75%, tetapi perbankan tidak menurunkan suku bunga deposito maupun kredit secara signifikan. Kondisi ini dinilai tidak sejalan dengan upaya pemerintah untuk menggenjot ekonomi.

"BI rate turun, tetapi bunga bank tidak ikut turun. Ini perlu perhatian OJK. Suku bunga seharusnya bisa mendorong pertumbuhan kredit dan ekonomi, tapi justru sebaliknya."

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,5%, sementara sejumlah lembaga memprediksi sekitar 5,1%. Nawardi menekankan bahwa perbankan harus berperan aktif dengan memberikan kemudahan kredit terutama kepada UMKM.

"Perbankan harus ikut mendorong akselerasi ekonomi bersama pemerintah. Kredit kepada usaha kecil, menengah, dan usaha mikro paling bawah harus dipermudah agar pertumbuhan ekonomi benar-benar terasa merata," tutur Ahmad Nawardi. (ZAR)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Marini Rizka Handayani
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru