Sementara teman korban, D lari menyelamatkan diri ke Jalan Rahmadsyah. D awalnya meminta pertolongan warga karena mengaku menjadi korban begal. D lalu meminta hotspot kepada warga untuk menghubungi keluarganya.
Baca Juga:

D yang terlibat perang antar geng motor mengaku anak mantan polisi saat diamankan warga.
"Jadi, kami interogasi dia (D). Katanya dia dikejar pelaku begal. Ngakunya, dia ini anak oknum mantan polisi. Bapaknya udah pensiun, katanya namanya AKBP EI, tinggal di Asrama Polisi, Jalan Selambo, Medan Amplas. Keluarga polisi juga," jelas warga.
Warga yang curiga dengan gerak-gerik D terus menginterogasi D. Berkali-kali ditanya apakah memang korban begal, jawaban D selalu tak konsisten. D malah mengaku menjadi korban penyerangan geng motor. Namun, salah seorang warga lainnya menyebut D adalah anggota eng motor yang ikut perang antar geng motor di Jalan Ibrahim Sinik.
"Kau jujur aja, kau gak usah pura-pura. Kau yang perang tadi, kau anggota geng motor kan. Udah jelas aku lihat kau sama teman kau itu megang parang. Habis itu kau lari, kawan kau diserang kepalanya pecah dilempar-batu," ucap warga.
D yang mendengar perkataan warga tadi tak bisa mengelak lagi dan akhirnya mengakui bahwa dialah bersama P alias T terlibat perang geng motor.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News