"Buktinya kan sudah kuat, cctv nya kan ada. Dari gerak-gerik pelaku kan (bisa) dapat. (Kapolsek dan Kanit Reskrim Polsek Medan Tuntungan) kita anggap belum mampu dan harus sekolah lagi biar tinggi (ilmunya)," pungkasnya.
Baca Juga:
Kapolsek Medan Tuntungan, Iptu Christin Simanjuntak ketika dikonfirmasi akhirnya buka suara. Setelah kemarin belum mau menggubris konfirmasi awak media, Polwan dengan pangkat 2 balok emas di pundaknya itu mengaku bahwa wajah para pelaku
begal memang tidak bisa terdeteksi pihaknya.
"Betul lagi didalami cctv tidak bisa deteksi wajah pelaku dengan jelas. Karena itu di jalan raya lintasan," kata Christin, Rabu (7/2/2024) malam.
Christin beralasan pihaknya bukan tidak mampu mengungkap kasus
begal tersebut melainkan belum mendapat bukti petunjuk.
"Bukan masalah belum mampu tapi bukti-bukti petunjuknya," ujarnya.
Sebelumnya, seorang driver ojol Wahyudi alias Gondrong warga Jalan Klambir V menjadi korban
begal saat mengantar orderan makanan di Jalan Flamboyan I, Kecamatan Medan Tuntungan. Saat di persimpangan Jalan Flamboyan I, korban di
begal 6 orang mengendarai 3 sepeda motor berboncengan sembari membawa senjata tajam (sajam) jenis klewang. Tangan korban disabet klewang oleh salah seorang pelaku hingga korban pun terjatuh.
Tangan korban terluka diduga karena berusaha mempertahankan sepeda motor miliknya. Akan tetapi, handphone korban berhasil dibawa lari pelaku.
Kasus yang dialami korban sudah 2 minggu terjadi. Namun, polisi dituding lambat bergerak untuk mengungkap kejahatan jalanan ini. *
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News