Kamis, 29 Mei 2025

1 Zulhijah 1446 H Jatuh pada 28 Mei 2025

Abdul Haris - Selasa, 27 Mei 2025 20:58 WIB
1 Zulhijah 1446 H Jatuh pada 28 Mei 2025
Medan, MPOL - Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama Cecep Nurwendaya mengatakan secara hisab 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025. Posisi hilal pada hari ini telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).

Baca Juga:

"Posisi hilal di wilayah NKRI ada yang telah memenuhi kriteria tinggi hilal minimum 3° dan elongasi minimum 6,4°, sehingga tanggal 1 Zulhijjah 1446 H secara hisab jatuh bertepatan dengan hari Rabu Kliwon, tanggal 28 Mei 2025," ujarnya dalam seminar penentuan awal bulan yang mengawali Sidang Isbat Awal Zulhijah 1446 H di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta.


Cecep menjelaskan bahwa pada hari rukyat tanggal 27 Mei 2025 M, tinggi hilal di seluruh wilayah NKRI antara 0 derajat 44' 09" (0,74 derajat) s.d 3 derajat 12' 17" (3,20 derajat) dan elongasi antara 5 derajat 50' 38" (5,84 derajat) s.d 7 derajat 06' 16" (7,10 derajat).
Di sebagian wilayah provinsi Aceh di NKRI termasuk di Sabang, Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang Lhoknga, Banda Aceh dan Lhokseumawe telah memnuhi kriteria visibilitas hilal MABIMS.


Dengan begitu, posisi hilal sudah jauh di atas kriteria MABIMS. Pada kriteria tersebut ditetapkan tinggi hilal minimal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.


"Indonesia menganut wilayatul hukmi karena sudah ada bagian di Indonesia yang masuk maka secara hisab sudah masuk tanggal. Sehingga tanggal 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon 28 Mei 2025," jelas Cecep.


Kemenag RI menginstruksikan pemantauan hilal di 114 lokasi strategis seluruh provinsi Indonesia. Pemantauan melibatkan tim Kemenag, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta ormas Islam demi memastikan hasil observasi hilal yang akurat serta mampu dipertanggungjawabkan.


Sementara itu Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara Ahmad Qosbi mengatakan, Untuk Provinsi Sumatera Utara pelaksanaan Rukyat Hilal Awal Zulhijjah 1446 H dilaksanakan di dua lokasi markaz pengamatan, pertama di Anjungan Lt. IX Kantor Gubernur Sumatera Utara, kedua, di Rooftop Observatorium Ilmu Falak (OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan Jalan Panglima Denai Medan yang dilaksanakan oleh Tim Teknis OIF UMSU Medan.


Kakanwil Kemenagsu yang juga Ketua Tim Hisab Rukyat (THR) Provinsi Sumatera Utara menyampaikan, Kegiatan rukyat hilal ini diprakarsai oleh Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara melalui Tim Hisab Rukyat Provinsi Sumatera Utara bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balai Besar Wilayah I Medan, Pengadilan Tinggi Agama Medan, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara.


Kerjasama yang baik ini dimaksudkan agar kiranya usaha merukyat hilal Awal Dzulhijjah 1446 H dengan mengikuti kriteria baru MABIMS (kesepakatan Menteri Agama Malaysia, Brunai Darussalam, Indonesia dan Singapore) sebagai wujud nyata komitmen pemerintah untuk melaksanakan perintah syar'iy terhadap penentuan penanggalan awal bulan qomariah yang menyangkut pelaksanaan ibadah syar'iy.


Ahmad Qosbi menjelaskan, Menurut perhitungan hisab, ketinggian hilal awal Dzulhijjah pada Tahun 1446 H ini di wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk mar'i antara 0o 44' 09" (0 derjat 44 menit 09 detik) diatas ufuk mar'i dengan elongasi bulan terhadap matahari 05o 50' 38" (05 derjat 50 menit 38 detik) di Jayapura sampai dengan 03o 12' 17" (03 derjat 12 menit 17 detik) diatas ufuk mar'i dengan elongasi bulan terhadap matahari 07o 06' 10" (07 derjat 06 menit 10 detik) di Aceh.


"Berdasarkan data hisab tersebut diatas, ada dua wilayah provinsi kemungkinan besar hilal dapat teramati dan dijadikan sebagai acuan penentu di Indonesia; yakni provinsi Aceh dan provinsi Sumatera Utara (Medan) karena sudah memenuhi kriteria standard MABIMS yang baru (yakni ketinggian hilal 3o derjat dan elongasi bulan sudah melebihi 6,4o (enam koma empat derjat)," ungkapnya.


Selanjutnya dari data hisab tersebut diatas serta keberlakuan sistim Wilayatul Hukmi di Indonesia, maka dapat diprediksikan bahwa besar kemungkinan tanggal 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu tanggal 28 Mei 2025 M berdasarkan pada kriteria imkan rukyat.
"Maka pelaksanaan Rukyat Hilal Awal Dzulhijjah 1446 H yang kita laksanakan sore hari ini sebagai dasar penentu kapan jatuhnya tanggal 1 Dzulhijjah 1446 H secara hukum syar'iy dan sesuai dengan perkembangan teknologi modern," pungkasnya.(nas)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Baringin MH Pulungan
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru