Sabtu, 14 Juni 2025

Kloter 9 KNO Ziarah ke Dua Situs Islam di Makkah

Abdul Haris - Jumat, 13 Juni 2025 17:15 WIB
Kloter 9 KNO Ziarah ke Dua Situs Islam di Makkah
Medan, MPOL - Dalam mengisi sisa waktu pasca menunaikan ibadah haji 1446 H/ 2025 M. Jemaah kloter 9 KNO tetap menjadwalkan program ziarah ke beberapa tempat yang menjadi situs sejarah peradaban Islam di seputaran kota suci Mekkah.

Baca Juga:
Kegiatan ziarah tersebut diakhiri dengan pelaksanaan umroh Sunnah dengan mengambil miqot yang dekat dengan destinasi ziarah. Rombongan kloter 9 KNO yang melaksanakan kegiatan ziarah tersebut dipandu oleh pembimbing ibadah KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh ) Adliyah Medan, Al Ustadz H. Ikhwansyah Nst.

Ketua kloter 9 KNO M.Lukman Hakim Hasibuan kepada Humas PPIH Debarkasi Medan Kamis (12/6/2025) mengatakan, Pembimbing ibadah dari KBIHU senantiasa berkordinasi dan bersinergi dalam menyampaikan kegiatan ziarahnya kepada kepada petugas kloter.

"Hari ini jemaah dari KBIHU Adliyah dan Pemko Medan bersepakat untuk melakukan ziarah di dua lokasi dengan menggunakan 3 bus wisata menuju Museum Abu Bakar Al Maoudi dan tempat perjanjian Hudaibiyah, dimana jemaah haji sekaligus mengambil Miqot di sana ", ujar Lukman.

Lukman menjelaskan, Museum Abu Bakar Al Maoudi lokasinya di daerah El Shimeisi, pinggiran kota suci Mekkah. Untuk mencapainya, perlu sekitar 15 menit berkendara mobil dari Masjidil Haram. Museum berisi berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. Mulai dari sumur, batu bangunan, perlengkapan memasak serta makan dan minum, toko, rumah, ranjang, sofa, perhiasan dan pakaian. Ada juga peralatan perang tentara Arab seperti baju dan pedang. Suasana Makkah tempo dulu hingga kini disajikan dalam rangkaian foto.

Selanjutnya rombongan jemaah haji kloter 9 KNO bergerak ke Hudaibiyah untuk mengambil miqat umrah sunnah.

Kepala KUA Medan Amplas itu menyampaikan, Hudaibiyah sendiri adalah situs sejarah dalam Islam. Nama Hudaibiyah sebenarnya diambil dari nama telaga, yang juga dikenal dengan sebutan telaga Asy-Syumaisi. Sejarah Islam menyebutkan, Hudaibiyah menjadi pintu masuk kecemerlangan kaum Muslimin dalam menaklukkan Kota Makkah (Fathul Makkah). Di kota ini, Rasulullah SAW dan kaum Quraisy Makkah membuat perjanjian yang dikenal dengan perjanjian Hudaibiyah. Inti dari perjanjian tersebut adalah perdamaian untuk saling tidak menyerang. Walaupun perjanjian Hudaibiyah ini satu sisi merugikan umat Islam namun dengan penuh kesabaran ditaati oleh Rasul dan sahabat sehingga tercipta gencatan senjata damai.

Lambat Laun kemudian Islam berkembang pesat dan pada akhirnya Umat Islam mempunyai kebebasan penuh untuk mendakwahkan Islam. Masyarakat Makkah akhirnya menyadari kejayaan Islam yang indah dan ramah dengan sentuhan dakwah dan akhlaq sehingga membuat penduduk Mekkah bersimpati dan akhirnya banyak yang masuk Islam.

"Kisah tersebut berlangsung pada bulan Dzulqaidah tahun 6 Hijriah saat umat Islam Madinah yang terdiri atas kaum Muhajirin dan Anshar berencana akan melakukan umrah di Baitullah. Keputusan melakukan umrah ini diawali dari mimpi Rasulullah SAW yang menggambarkan beliau serta sahabat-sahabatnya bisa masuk ke Masjidil Haram dan melakukan umrah dengan aman," ujarnya.

Ziarah ini membawa kesan tersendiri bagi jemaah Kloter 9 KNO. Chairul (56) warga Medan Labuhan mengatakan, ziarah tersebut mengingatkan kita, bagaimana perkembangan peradaban Islam bersentuhan dengan peradaban setempat. Satu sisi juga, perjanjian Hudaibiyah mengajarkan kita, dalam meraih tujuan politik tidak mesti menggunakan dan menghalalkan segala macam cara.

" Politik itu adalah instrument mencapai sesuatu yang pertanggungjawabannya bukan hanya sebatas kepada manusia tapi juga kepada Tuhan", ujar Chairul.

Lain halnya dengan Yanti Suryani (48 ) warga Letda Sujono Medan Tembung, ia mengatakan, perjanjian Hudaibiyah menginspirasi kita, kesabaran itu menghasilkan kebaikan dalam kehidupan kita, wajar jika Allah SWT dalam Al Qur'an memberikan pahala sabar dengan pahala yang tiada terputus. Nas

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Baringin MH Pulungan
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru