Medan, MPOL: Sebagai tokoh gereja dan penasehat HKBP Distrik X Medan-Aceh, Kombes apol (Purn) Dr
Maruli Siahaan SH.MH selalu anggota
MPR/DPR RI mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan kepada para
pendeta dan pelayan gereja HKBP Distrik X Medan-Aceh.
Baca Juga:
Acara yang dihadiri seratusan
pendeta dan pelayan gereja tersebut digelar di Wisma Jaya Puri Kota Medan, dengan suasana yang penuh keakraban dan semangat kebersamaan, Sabtu (6/9).
Sosialisasi empat pilar kebangsaan itu turut dihadiri Pdt. Suwandi Sinambela,S.Th.,M.Psi (Praeses HKBP Distrik X Medan-Aceh), serta akademisi terkemuka, Drs. Maringan Panjaitan, M.Si, Dosen FISIPOL sekaligus Wakil Rektor III Universitas HKBP Nomensen.

Kepada para pendeta dan pelayan gereja serta akademisi yang hadir, anggota Komisi XIII DPR RI Dapil Sumut I Partai Golkar itu menekankan pentingnya pemahaman Empat Pilar Kebangsaan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal, sebagai fondasi dalam memperkuat persatuan bangsa.
Maruli juga menyoroti peran strategis tokoh agama dalam menyampaikan nilai kebangsaan kepada jemaat. Dia mengatakan, ketika iman dan nilai-nilai kebangsaan dipadukan, masyarakat akan memiliki benteng yang kuat untuk menjaga persatuan dan keutuhan NKRI.
Tokoh masyarakat dan tokoh gereja itu menjabarkan, Empat Pilar Kebangsaan adalah pondasi dasar negara Indonesia yang meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Keempat pilar ini berfungsi untuk menyatukan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, serta menjadi panduan moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, terutama untuk menghadapi tantangan dan meraih cita-cita bangsa," jelasnya.
Dia juga menjelaskan Empat Pilar kebangsaan yakni:
Pancasila :Adalah dasar negara dan ideologi bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
UUD NRI 1945: Adalah konstitusi negara yang menjadi hukum dasar dan pedoman dalam menjalankan negara.
NKRI: Adalah harga mati dan bentuk negara yang menjadi kesepakatan untuk menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan bangsa.
Bhinneka Tunggal Ika:
Adalah semboyan yang mengingatkan bahwa meskipun ada perbedaan (suku, agama, budaya), bangsa Indonesia tetap satu.
Sementara itu, Praeses HKBP Distrik X Medan-Aceh, Pdt Suwandi Sinambela mengatakan apresiasi dilaksanakannya
sosialisasi empat pilar kebangsaan kepada para
pendeta dan pelayan gereja. Dia menekankan bahwa sosialisasi Empat Pilar sangat relevan untuk meneguhkan jemaat dalam kehidupan bergereja sekaligus bermasyarakat.
Dalam pelandangan akademisi, Drs. Maringan Panjaitan, M.Si., menjelaskan bahwa pemahaman Empat Pilar perlu terus ditanamkan, khususnya bagi generasi muda, agar mampu menghadapi tantangan globalisasi dengan tetap berpegang pada identitas kebangsaan.
Acara ini berlangsung dinamis dan interaktif, ditandai dengan diskusi serta tanya jawab yang memperkaya wawasan peserta.
Para
pendeta dan pelayan gereja menyatakan komitmen untuk meneruskan nilai Empat Pilar dalam kehidupan pelayanan maupun di tengah masyarakat.***
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Josmarlin Tambunan