Medan, MPOL - Kolaborasi tim dari Resmob dan Jatanras Unit Pidum Satreskrim Polrestabes Medan berhasil meringkus tiga pelaku dalam penyerangan dan pembacokan hingga korban Dapid Martua Nainggolan (26)
tewas dengan berlumuran darah.
Baca Juga:
Sebelumnya, petugas meringkus dua pelaku, yakni anak di bawah umur berinisial P dan H. Keduanya ditangkap di Jalan Letda Sujono, Kecamatan Medan Tembung, dalam tempo tak sampai 1x24 jam sejak peristiwa tragis itu terjadi. Selanjutnya, petugas yang melakukan pengembangan berhasil meringkus pelaku utama berinisial R (19) yang melarikan diri ke luar kota, Kamis (16/10/2025).
Kapolrestabes Medan, Komisaris Besar Polisi (KBP) Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan peristiwa berdarah itu terjadi akibat perang antar
kelompok tawuran di pinggiran
rel kereta api Jalan Padang, Kecamatan Medan Tembung, Senin (13/10/2025) dini hari. Namun, Calvijn menegaskan bahwa korban tidak terlibat dalam kelompok tersebut.
"Awalnya tersangka ini ada kelompoknya. Gemot (geng motor) mereka namanya K3 (Kriminal Khusus Kecil sama TGM (Tongkrongan Geroja Medan). Mereka berkomunikasi dengan kelompok pemuda di Mandala, mereka menyampaikan akan tawuran," kata Calvijn Simanjuntak dalam konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Sabtu (25/10/2025) siang.
Calvijn menjelaskan
gemot tersebut kemudian melakukan penyerangan terhadap kelompok pemuda Mandala. Dari kasus ini, ada sejumlah pelaku yang terlibat, di mana tiga di antaranya sudah ditangkap.
"Kita tangkap dua tersangka tempo di bawah 24 jam. Ironisnya dua tersangka adalah anak di bawah umur. Satu pelaku lainnya yang menjadi pelaku utama, menyabet (membacok korban) dia lari ke Tangerang, Banten. Tim esoknya melakukan penangkapan dan (alat) yang digunakan ada lima senjata tajam jenis
parang dan
samurai yang digunakan untuk menyerang kelompok muda tertentu," jelasnya sembari menegaskan pihaknya masih memburu pelaku lainnya.
Kasatreskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto menambahkan total ada tujuh pelaku yang terlibat yang sering berkumpul di pinggiran
rel kereta api Jalan Padang.
"Dari pelaku ada tujuh orang, mereka sering berkumpul di Jalan Padang, ribut di rel. Ribut antara kelompok TGM dan K3. Mereka sering berkonflik dengan anak muda di Jalan Padang, sehingga beberapa kali terjadi penyerangan," sebutnya.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News