Medan, MPOL -
Baca Juga:
Gubernur LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Sumatera Utara H Rizaldi Mavi angkat bicara terkait lambatnya penanggulangan bencana banjir dan lonsor yang melanda Sumatera Utara (Sumut).
Dalam hal ini kata Rizaldi Mavi, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Sumut, dinilai kurang respon dan lambat untuk menanggulangi banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah di Sumut.
Seharuskan kata Mavi biasa pria ini disapa,
BPBD Sumut sudah bersiap-siap untuk mengantisipasi dan melakukan persiapan menghadapi bencana alam yang akan terjadi sebagaimana yang disampaikan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)
Menurut Mavi, bila BPBD tidak sigap dan cepat memberikan pertolongan kepada korban banjir dan longsor maka akan berisiko jatuhnya korban jiwa.
"Disinilah, kami (LIRA Sumut) menilai kepala
BPBD Sumut kurang respon dan kurang tanggap," ucapnya kepada sejumlah awak media di Medan Jumat (28/11/25).
Buktinya lanjut Mavi, dari laporan yang kami terima seperti di Paya Geli ada seorang remaja pria terseret banjir dan belum ditemukan.
Di Medan Barat ada juga warga tewas karena terjebak banjir saat kebakaran .
Lalu, di wilayah Semayang tiga orang hilang ketika menolong warga yang terseret banjir.
"Karena dianggap lambat dan tidak respon. Maka sudah selayaknya kinerja Kepala BPBD dievaluasi. Kalau perlu diganti," ungkap H Rizaldi Mavi.
Untul diketahui Banjir di Sumut meluas, hujan yang melanda sepanjang hari, mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Langkat, Binjai, dan Kota Medan, terdampak banjir
Banjir dan longsor melanda sejumlah Kabupaten seperti Sibolga,Tapanuli Tengah (Tapteng), Tapanuli Utara (Taput), dan Tapanuli Selatan (Tapsel).
Lalu, banjir merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Deli Serdang, Kota Tebing Tinggi, dan Serdang Bedagai.
Hingga berita ini ditayangkan, awak media masih berupaya untuk mengkonfirmasi Kepala
BPBD Sumut. (*)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News