Medan, MPOL - Sudah sepuluh hari lamanya bencana banjir menimpa ribuan pemukiman warga di kota Medan, khususnya di kawasan Medan Utara kecamatan Medan Labuhan. Selasa (17/9/2024).
Baca Juga:
Hingga sampai hari ini, dari hasil pantauan awak media di beberapa lokasi di Kecamatan Medan Labuhan seperti Kelurahan Besar (komplek BTN, mega martubung) Kelurahan Martubung, Seimati (komplek TKBM) ribuan warganya masih harus menderita kebanjiran.
Berbagai macam dampak banjir kini mulai menghingapi warga seperti penyakit gatal gatal, demam, masuknya
hewan berbisa ke dalam rumah warga hingga rusaknya berbagai peralatan rumah tangga dan harta benda juga banyak yang hancur di telan banjir.
Parahnya, banjir yang tak kunjung terselesaikan tersebut hingga menelan korban jiwa pada hari hari sabtu (7/9/2024) lalu, seorang warga perumahan BTN Lingkungan XI Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan bernama Wak Dun (64) tewas tersengat listrik saat banjir melanda kawasan mereka.
Melihat hal itu, tokoh muda putra asli kelahiran Medan Utara
Helmax Alex Sebastian Tampubolon SH,MH turut angkat bicara melihat
masalah banjir di kota kelahirannya yang tak kunjung terselesaikan dan terus langganan banjir.
Sebut Alex kepada wartawan, kurangnya pengawasan dari lembaga legislatif yakni DPRD Medan dan Provinsi terhadap kebijakan pemerintah dalam hal mengatasi banjir sangatlah lemah.
"DPRD Medan dan Provinsi yang saat ini menjabat dan yang baru dilantik semestinya harus lebih peka lagi terhadap musibah yang saat ini menimpa warga seperti masalah banjir, sebab setiap hujan sedikit saja Kota Medan dimana- mana selalu dilanda banjir yang membuat warga sengsara tak tau mau kemana lagi melangkah untuk beraktifitas akibat dikepung banjir", ucapnya.
Kepada anggota DPRD Medan dan Propinsi, ucap Alex lebih lanjut,
ini akan menjadi pembuktian bagi mereka para penyambung lidah masyarakat apakah mereka mampu bekerja maksimal sesuai kapasitas sebagai penyambung lidah masyarakat untuk memberikan solusi terhadap masyrakat yang saat ini mengalami kesusahan karena banjir.
Kawasan Medan Utara, seperti di Kecamatan Medan Labuhan tidak ada terlihat posko kesehatan, dapur umum juga sangatlah minim hal itu dampak dari kurangnya perhatian para legislatif dalam berkordinasi dengan pemerintah kota Medan, ujar Alex menyoroti
"Sangat disayangkan disaat banjir yang sudah berhari-hari menimpa warga, tidak satupun anggota DPRD turun melihat serta membantu penderitaan warganya, tidak seperti sebelum masa pencalonan dulu yang selalu turun tampa diminta untuk melihat kondisi warganya saat kebanjiran. Saya selaku masyarakat sipil menginginkan para penyambung lidah masyarakat dapat menjalakan tugasnya dengan baik", harapnya.
Bahkan, ujarnya lagi, sangat disayangkan jika penyambung lidah masyarakat yang baru saja dilantik tidak memiliki kapasitas dalam menjalankan tugas. Tapi kita lihat saja solusi apa yang akan diberikan mereka. pungkasnya.**
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News