Selasa, 17 Juni 2025

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Bersama Dinas Disperindag Sidak Pasar

Hendro - Kamis, 30 Januari 2025 22:37 WIB
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Bersama Dinas Disperindag Sidak Pasar
Kepala KPPU Kanwil I Medan Ridho Pamungkas bersama Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag ESDM Sumut, Charles T.H Situmorang melakukan melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Halat di Medan. (Foto : Hendro Budiman).
Medan, MPOL -Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I Medan bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Simpang Limun dan Pasar Halat, Kamis (30/1/2025).

Baca Juga:
Salah satu yang menjadi fokus harga dan ketersediaan minyak makan dan daging di pasar menjelang Ramadan dan Idulfitri.

Dalam sidak tersebut, KPPU menemukan pedagang yang menjual di atas Harga Eceran Tertinggi. Seperti di Pasar Halat, pedagang menjual Minyakita dengan harga Rp17.500 per liter.

Samsul salah seorang pedagang yang ditemui mengaku memeroleh Minyakita dari agen. Mereka membeli dengan harga Rp16. 200 per liter sehingga tidak mungkin bisa menjual sesuai HET.

Dari sisi pasokan, pedagang mengaku tidak mendapat masalah untuk mendapatkannya. Hanya harga dari pemasok memang sudah tinggi.

Sementara itu, Nina pedagang daging mengaku, jika harga daging yang dijualnya masih relatif stabil.

"Sekarang ini, daya beli konsumen masih sepi. Kami masih menjual harga daging Rp120 ribu per kg. Namun jelang Ramadan nanti, harga daging bisa menembus di harga Rp130 ribu sampai Rp140 ribu per kg," terangnya.

Menanggapi hasil temuan tersebut, Kepala KPPU Kanwil I Medan Ridho Pamungkas mengatakan, pihaknya akan menelusuri kenapa harga Minyakita mahal di pasaran.


"Kita akan menelusuri kenapa masih mahal harga Minyakita di tingkat konsumen. Karena, pedagang mendapatkan Minyakita dari distributor dijual di atas harga acuan yakni Rp16.500 per liter," terang Ridho.

Pasca libur panjang, Ridho juga bilang, secara umum harga menurun atau deflasi. Namun, harga hortikultura seperti cabai maupun bawang tetap tinggi. Meski, begitu, semuanya tidak menjadi persoalan. Karena, meningkatkan daya beli ke petani.

"Harga ayam potong di pasaran sudah stabil. Sebelumnya sempat di jual harga Rp35 ribu per kg, sekarang di jual harga Rp28 ribu per kg," terangnya.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag ESDM Sumut, Charles T.H Situmorang mengaku, kegiatan monitoring ini dilakukan secara rutin dilakukan ke pasar untuk memantau harga sembako maupun pangan di pasar.

"Dari monitoring di pasar, harga minyak makan ada kenaikan. Itu dipicu lantaran cuaca ekstrim di bulan Jamuari dan distributor langka. Temuan kenaikan harga ini akan kami sampaikan ke Kemendag. Karena, kami hanya sebatas monitoring. Kemendag yang menentukan harga," cetusnya. (Rel).**

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Jalaluddin Lase
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Majelis Taklim Ummu Rahmah Berbagi Sembako Dengan Driver Gojek Dan Grab
Kisah Haru Sarnang, 30 Tahun Mengabdi Dilantik PPPK Bersama Sang Murid
MIN 1 Kota Medan Sembelih Hewan Qurban, Wujud Kebersamaan di Hari Raya Iduladha 1446 H
Sat Lantas Polres Simalungun Gelar Car Free Day dengan Layanan Kesehatan & SIM Keliling
Sinergi Polri dengan Pemerintah Kabupaten Samosir Panen Jagung 30 Ton Program Ketahanan Pangan
Satres Narkoba Polres Batu Bara Gagalkan Pengiriman 25 Kg Ganja Melalui Jasa Pengiriman Paket di Lima Puluh
komentar
beritaTerbaru