Minggu, 16 Maret 2025

Literasi Digital Sebagai Upaya Preventif Menanggulangi Hoaks

Mahasiswa UINSU Jurusan Ilmu Perpustakaan, Nim: 0601241016, Dosen pengampu: Dr. Usiono M,A.
Redaksi - Kamis, 02 Januari 2025 22:25 WIB
Literasi Digital Sebagai Upaya Preventif Menanggulangi Hoaks
Literasi digital ialah kesanggupan atau kompetensi untuk mencerna dan mempelajari suatu berita berbasis komputer. Ini dimaknai juga sebagai pengetahuan tentang mendapatkan informasi dari banyak hal dan darimana saja. Setiap pengguna internet perlu literasi digital supaya dapat memanfaatkan teknologi dengan baik dan mencegah dirinya termakan berita bohong yang dapat mengganggu kenyamanan diri dan lingkungannya. Literasi digital ini juga berarti memberikan kontrol dalam memaknai informasi kita peroleh dari internet dan media sosial. Tujuan literasi digital ialah mengkritisi setiap informasi yang diperoleh serta memeriksa suatu berita yang belum terbukti kebenarannya.

Baca Juga:
Mengapa seorang bisa tertipu dan percaya dengan berita bohong atau hoaks? Alasannya, pertama, orang kini mudah mengakses internet dan media sosial yang memberikan kesempatan orang tersebut memperoleh informasi dan berita bohong. Kedua, orang yang memiliki ketergantungan untuk selalu up to date mencari informasi dan berita dengan mengakses internet dan artikel di Google.

Banyak penelitian dilakukan dengan mengenai dampak negatif berita bohong dan penyebarannya. Berbagai solusi yang ditawarkan untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran hoaks. Literasi digital bisa menjadi salah satu solusi melawan penyebaran hoaks yang meresahkan. Satgas penindak hoaks dan sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintahan belum cukup untuk mengalahkan oknum-oknum yang menyebarkan berita bohong untuk tujuan tertentu.

Dengan adanya literasi digital kita bisa belajar untuk mengelola berita yang baik dan bisa menghadapi kabar yang beredar dengan pola pikir yang tepat, kreatif, dan inovatif. Literasi digital dapat memecahkan permasalahan, meningkatkan kemampuan komunikasi, meningkatkan kemampuan kolaborasi antar sesama manusia. Literasi digital juga mempunyai arti sebagai suatu keterampilan dalam menggunakan media digital kerana dengan mempunyai etika yang baik dan memiliki sikap tanggung jawab maka akan mempengaruhi informasi yang benar.

Dampak dari beredarnya berita bohong ini bisa menjadi sangat besar dikarenakan kurangnya pengetahuan dan wawasan masyarakat dalam seleksi informasi yang diterima. Terlebih lagi apabila masyarakat yang termakan berita bohong tersebut ikut meneruskan penyebarannya. Maka dapat memicu perpecahan ataupun permusuhan di masyarakat.

Literasi digital berperan penting untuk masyarakat saat menerima dan mengatasi informasi hoaks. Melalui literasi digital, masyarakat dapat mengawasi lingkungan dan dapat berpatipasi dalam kehidupan sosial dengan baik. Literasi digital diperlukan sebagai upaya dalam mencegah hoaks.

Di Indonesia pernah muncul hoaks yang ditujukan untuk menghilangkan citra lawan politik. Salah satu penyebab banyaknya hoaks di Indonesia adalah hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap media mainstream misalnya radio, tv, dan lain-lainnya. Orang-orang yang membuat hoaks bertujuan untuk membentuk dan menggiring opini politik, sekedar iseng, untuk mendapat rasa puas hati karena mampu membodohi publik dan menjatuhkan seseorang atau kelompok.

Cara mencegah hoaks yaitu hoaks dapat diatasi menggunakan "swasensor ". Swasensor merupakan solusi mengatasi hoaks dengan cara warganet bisa memilih mana berita yang bohong maupun berita yang benar. Selain itu, untuk mengatasi hoaks, pemerintah membuat badan siber nasional yang bekerja untuk menemukan hoaks yang beredar dan menjaga situs pemerintahan.

Kesimpulan

Semakin berkembangnya teknologi semakin pula informasi didapatkan oleh siapapun dan kapanpun. Perkembangan teknologi seperti sekarang memberikan pengaruh negatif dan positif. Hoaks menyebar pesat karena kurangnya literasi dan kebiasaan malas menunggu konfirmasi berita oleh masyarakat. Kabar bohong dengan mudahnya tersebar karena banyaknya pengakses internet dan kemudahan memperoleh data atau informasi yang benar maupun tidak benar. Hoaks tidak hanya dapat merugikan tapi juga bisa memecah arti dari hoaks guna menghindari akibat buruknya dari berita bohong yang banyak tersebar di masyarakat. Warga harus lebih bijak dalam menanggapi suatu berita yang belum terbukti kebenarannya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Marini Rizka Handayani
SHARE:
Tags
beritaTerkait
UINSU Medan Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Tahun 2025, Total Kuota 6.790 Kursi!
Mantapnya Fasilitas Kampus IV UINSU Medan
Perkembangan Dunia di Era Kecanggihan Digital
Pentingnya Kebersihan Lingkungan dalam Menjaga Kesehatan
Menjaga Kesehatan dengan Mengonsumsi Gula Secukupnya 
Ajang promosi Diseminasi dan Apresiasi Civitas Akademika UINSU
komentar
beritaTerbaru