Sibolga, MPOL : Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Utara (Provsu), Dr. Munawar Ibrahim, S.Kp, MPH mengatakan bahwa Kota Sibolga bisa dijadikan percontohan dalam upaya
penurunan stunting di Sumatera Utara (Sumut).
Baca Juga:
"Kota Sibolga meraih pencapaian gemilang dalam upaya penurunan angka stunting, bahkan melampaui target prevalensi Nasional yang sebesar 14 persen. Berdasarkan data terbaru, Sibolga berhasil menurunkan angka stunting sebesar 10,6 persen sejak tahun 2023," kata Munawar Ibrahim saat kegiatan apresiasi dan penghargaan dalam rangka Harganas ke-31 Tingkat Provsu Tahun 2024 yang diserahkan saat Gala Dinner di Pendopo Pemko Sibolga, Kamis malam (25/7).
Diakui Munawar Ibrahim, selama ini BKKBN Sumut sangat intens berhubungan dengan Kota Sibolga. "Kami harap Sibolga bisa jadi salah satu contoh pencapaian percepatan
penurunan stunting di Sumut dan menjadi role model untuk kita angkat secara Provinsi dan Nasional," katanya kepada wartawan.
Senada disampaikan Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN RI, Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si. Ia juga mengakui bahwa Kota Sibolga menjadi salah satu Kota yang berhasil di Sumut dalam upaya pencegahan
penurunan stunting.
"Karena malam k ini adalah pemberian apresiasi kepada para mitra kerja yang telah berkontribusi terhadap dua program utama yaitu program Bangga Kencana dan Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS). Tentu pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada pak Walikota Sibolga yang telah mendukung sepenuhnya rangkaian Har Keluarga Nasional (Harganas) ke 31, khususnya di Sumut kali ini," terangnya.
Diakuinya angka stunting Nasional tercatat masih sebesar 21,5 persen. "Namun saya mendengar penurunan angka stunting di Sibolga sebesar 10,6 persen. Artinya jika target Nasional sebesar 14 persen tentunya Sibolga sudah melampaui itu," jelasnya.
Ia berharap agar angka
penurunan stunting di Sibolga bisa dipertahankan. "Harapan saya angka stunting di Sibolga yang sudah baik ini bisa dipertahankan dan saya yakin hasil SSGI tahun 2024 yang akan datang bisa turun lagi. Artinya janji pak Walikota spiritnya ke 7 persen, itu spirit luar biasa. Semoga bisa tercapai 7 persen," harapnya.
Sementara itu Walikota Sibolga H. Jamaluddin Pohan menjelaskan bahwa keberhasilan Sibolga menurunkan angka stunting saat ini, berkat kerjasama pemerintah daerah dengan seluruh stakeholder. "Program bapak asuh stunting untuk pemberian makanan tambahan bergizi bagi anak beresiko stunting itu sangat penting," katanya.
Diakuinya setelah BKKBN mempercayakan kepada Kota Sibolga sebagai penyelenggara Harganas Provinsi Sumatera Utara ke-31. Tentu ini sangat membanggakan dan sekaligus menjadi cambuk bagi Kota Sibolga untuk lebih memperbaikinya.
"Memperingati Harganas itu tentu harus mengingat dan memperjuangkannya. Tentu janji kami 7 persen sekarang masih 10,6 persen. Kami akan terus berusaha mencapai tahun ini agar bisa 7 persen. Karena perayaannya ada di Kota Sibolga ini," ucapnya.
Dijelaskannya angka stunting di Sibolga pada tahun 2021 hanya mampu turunkan angka stunting sebesar 25,8 persen. Memasuki tahun 2022, mulai terjadi penurunan sebesar 14,5 persen, dan tahun 2023 bisa turun menjadi 10,6 persen.
"Pertama tentu kita lakukan kolaborasinya antara dinas ke dinas dan stakeholder juga. Kemudian kita bekerja sama dengan Baznas juga untuk menjadi bapak asuh guna memberikan makanan bergizi kepada anak-anak kita yang terdampak stunting," terangnya.
Bahkan lanjutnya perbankan juga didorong untuk memberikan bantuan-bantuan pendanaan kepada masyarakat untuk terhindar dari pada rentenir, dan pinjaman online.
"Karena rata-rata orang tua yang anaknya terkena dampak stunting itu ekonominya pasti rendah. Itu yang kita dorong dan setelah acara ini nanti rencanaya kita akan memanggil semua para pengusaha kita dan diharapkan bisa menjadi bapak asuh bagi anak-anak yang terdampak stunting tersebut," tegasnya.***
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Josmarlin Tambunan