Rabu, 30 April 2025

Bulog Harus Bertanggungjawab 300 Ribu Ton Beras Impor Berkutu

Zainul Azhar - Senin, 17 Maret 2025 18:09 WIB
Bulog Harus Bertanggungjawab 300 Ribu Ton Beras Impor Berkutu
Jakarta, MPOL - Bulog harus bertanggungjawab 300 ribu ton beras impor berkutu sisa impor tahun 2024 demikian anggota Komisi IV DPR RI Hindun Anisah mengatakan Minggu (16/30 di Jakarta.

Baca Juga:
Menurutnya menjadi kenyataan pahit adanya kerugian negara. Pasalnya, Bulog sejak awal tidak melakukan transparansi pengelolaan, sehingga beras tersebut tak distribusi. "Bulog harus bertanggungjawab atas kerugian ini. Jangan sampai dengan dalih beras bisa difumigasi, lantas dianggap negara tidak merugi. Ini jelas kerugian karena tak layak dikonsumsi."

Diduga hitungan riil beras berkutu dimungkinkan lebih dari 300 ribu ton. Hal itu, karena di beberapa kantor wilayah dan cabang cenderung tidak transparan memberikan laporannya. "Bisa jadi lebih ini hitungannya. Bulog saja yang nggak transparan."

Hindun berharap, jajaran baru direksi Bulog harus melakukan perencanaan yang matang dan strategis. Sehingga, situasi tersebut tidak lagi terulang. "Ini peringatan! Jajaran direksi baru harus lebih jeli dan visioner agar tidak merugikan keuangan negara."

Diketahui sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto menemukan adanya beras impor berkutu saat kunjungan di Bulog Jogjakarta beberapa waktu lalu. Dirinya pun menyayangkan adanya temuan tersebut karena menurutnya rakyat berarti telah dibodohi.

"Kami meminta agar jajaran Kementan segera mengelola beras tersebut. Sebab jika dilepas ke pasar, beras itu sudah tentu tak layak untuk dijual," pintanya menanggapi janji Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, yang akan mengambil langkah pengendalian beras berkutu tersebut dan bahkan berjanji tidak akan mendistribusikan beras tersebut.

"Nanti ini kita akan bahas, biasanya kita keluarin. Tetapi tidak boleh untuk masyarakat, tidak boleh untuk SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) atau bantuan (bansos)," tutur Amran beberapa waktu lalu di Jakarta.

Yang berbeda justru Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Ia mengatakan, stok beras yang disebut berkutu di gudang Perum Bulog masih dapat dikonsumsi. Meskipun, harus lewati proses fumigasi atau pengendalian hama. "Masih (bisa dikonsumsi), beras kutu itu artinya beras itu tidak mengandung chemical yang berlebihan," tutur Arief.***

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Marini Rizka Handayani
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Bupati Langkat Resmikan Galeri Investasi Kerjasama Dengan Bank BRI Dan Bulog
Perum Bulog Kanwil Sumut : Stok Beras Sumut Aman Jelang Idul Fitri 1446H
MTQ Ke XXXI Tingkat Kecamatan Medan Helvetia Akan Dilaksanakan di Mesjid Al-Ihklas Komplek Bulog Sumut
Bulog Sumut Targetkan Penyerapan 500 Ton Beras Petani
Ciptakan Situasi Kondusif, Pemimpin Bulog Sumut Berikan Apresiasi Kepada Polda Sumut
Pj Gubernur Sumut  Bersama Pinwil Bulog yang Baru Budi Cahyanto Sidak Pasar
komentar
beritaTerbaru