Medan, MPOL: Anggota DPR RI Komisi XIII Kombes Pol (Purn) Dr Maruli Siahaan SH.MH berkolaborasi dengan Badan Pembinaan Idiologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia mensosialisasikan
Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila.
Baca Juga:
Hadir dalam
sosialisasi Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila Fuad Himawan,SH.,MH (Direktur Advokasi BPIP), bersama narasumber dosen (guru besar) bidang Management
Prof. Dr. Marihot Manullang,MM, dengan moderator Ira Rizka Aisyah Lubis S.Sos.,MSi.
Sosialisasi itu juga diikuti sekitar 300 orang dari berbagai kalangan masyarakat seperti para Purnawirawan Polri,
relawan termasuk
relawan Palito, yang berlangsung di Cafe De`Nasti Jl. Usman Siddik Bandar khalipah, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (4/7). Adapun kegiatan tersebut diharapkan menjadi momentum untuk mempererat solidaritas antar
relawan dalam mewujudkan gerakan moral yang berdampak nyata di lingkungan masyarakat.
Dalam pemaparannya, anggota DPR RI Dapil Sumut I, Dr Maruli Siahaan SH.NH menegaskan Pancasila bukan hanya sekedar rumusan tertulis, tetapi juga merupakan nilai-nilai yang hidup dan dihayati dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Oleh karena itu, penting bagi seluruh warga negara Indonesia untuk memahami, mengamalkan dan menjaga nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," sebutnya.
Purnawirawan Polri itu mengajak para peserta untuk berpikir maksud dan tujuan mengamalkan Pancasila. 'Pancasila adalah lambang negara NKRI yang harus kita amalkan karena Pancasila adalah rumpun dari kehidupan berbangsa dan bernegara," tegasnya dalam pembahasan tentang Ideologi Pancasila.

Untuk itu, sambung politikus Partai Golkar tersebut, pengamalan Pancasila harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan terdekat. Dengan tindakan nyata yang sederhana namun konsisten, semua berperan menjaga nilai-nilai luhur bangsa dan memperkuat persatuan Indonesia.
"Dengan pengamalan Pancasila secara konsisten oleh setiap kelompok masyarakat dapat mendorong terciptanya kehidupan yang damai, inklusif, serta memperkuat jati diri dan ketahanan bangsa Indonesia,"ungkapnya.
Dipaparkan tokoh masyarakat Sumatera Utara itu, dalam konteks pembangunan bahwa Pancasila menjadi jembatan bagi keberagaman dan dasar untuk membangun kota yang inklusif, adil dan berkeadaban.
Dijelaskan Kombes Pol (Purn) Dr Maruli Siahaan SH.MH, Pancasila adalah salah satu dari empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Keempatnya merupakan dasar dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Anggota DPR RI Komisi XIII itu memaparkan, Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang terdiri dari lima sila.
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945), merupakan konstitusi negara yang menjadi landasan hukum tertinggi di Indonesia. UUD 1945 mengatur segala aspek kehidupan bernegara, mulai dari sistem pemerintahan, hak dan kewajiban warga negara, hingga pembagian kekuasaan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), merupakan bentuk negara Indonesia yang bersifat kesatuan, di mana seluruh wilayah dan rakyatnya berada di bawah satu pemerintahan pusat. NKRI merupakan bentuk final dari negara Indonesia yang harus dijaga dan dipertahankan.
Dan, Bhinneka Tunggal Ika, merupakan semboyan bangsa Indonesia yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu jua." Semboyan ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam keberagaman suku, agama, ras, dan budaya.
"Keempat pilar ini saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Bersama-sama, mereka membentuk fondasi yang kuat bagi keutuhan dan keberlangsungan bangsa Indonesia," pungkas Maruli.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan pemaparan program-program kebajikan yang akan dijalankan oleh para
relawan ke depan.
Sementara itu, dua narasumber, Prof.Dr. M. Manullang dan Direktur Advokasi BPIP RI (Fuad Himawan, SH.MM) menekankan bahwa Gerakan Kebajikan Pancasila bukan hanya simbol, melainkan aksi nyata yang harus terus digaungkan demi menciptakan kehidupan berbangsa yang harmonis, adil, dan beradab.
Pada kesempatan itu, Prof.Dr. M. Manullang dalam materinya memaparkan terkait "Kepemimpinan Transformatif Berbasis Nilai-Nilai Pancasila".
Menurut Prof.Dr. M. Manullang, pemimpin transformative harus selaras dengan falsafah Pancasila untuk menjaga keberagaman dan keadilan.
Sedangkan, Fuad Himawan, SH.MM dalam materinya memaparkan terkait "Advokasi Berbasis Komunitas : Menjadikan Relawan Sebagai Garda Terdepan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Sosialisasi "
Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila", mendapat apresiasi dari para peserta, dengan antusias melemparkan pertanyaan-pertanyaan menyangkut idiologi Pancasila. Acara berjalan aman dan lancar yang diakhiri dengan sesi Poto bersama.***
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Josmarlin Tambunan