Kamis, 31 Juli 2025

Hadi Suhendra: Hentikan Kebiasaan Buang Sampah Sembarangan

Rifki Warisan - Minggu, 06 Juli 2025 19:01 WIB
Hadi Suhendra: Hentikan Kebiasaan Buang Sampah Sembarangan
Istimewa
Teks foto: Wakil Ketua DPRD Medan, Hadi Suhendra, berfoto bersama peserta sosialisasi Perda Nomor 7 Tahun 2024, yang dilaksanakannya, Minggu (6/7/25), di dua tempat di Kec. Medan Belawan. (Ist)
Medan, MPOL -Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Hadi Suhendra, menyoroti kebiasaan sebagian warga Belawan yang masih sering buang sampah sembarangan, terutama sampah plastik. Menurutnya, kebiasaan tersebut tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga berdampak langsung kepada masyarakat Belawan sendiri, khususnya nelayan.

Baca Juga:
Hal itu ia sampaikan saat mensosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2024 tentang perubahan atas Perda Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Persampahan, Minggu (6/7/25), di dua tempat di Kecamatan Medan Belawan.

"Kalau ibu-ibu atau anak-anak, kita buang sampah sembarangan, nelayan juga yang susah. Karena ikan tidak mau lagi datang, dan sampah juga menjadi sumber penyakit," ujar Hadi Suhendra, yang menggelar sosper di Jalan Bawal Kenanga, Kelurahan Belawan Bahagia, dan di Jalan Stasiun No 01, Kelurahan Belawan I itu.


Politisi Partai Golkar yang akrab disapa Hendra itu juga menjelaskan, perda yang baru mengatur adanya sanksi denda bagi warga yang membuang sampah sembarangan. Namun, ia menegaskan pemerintah sebenarnya tidak ingin sampai harus menindak warga.

"Jadi saya mohon kesadaran kita semua. Jangan hanya kita saja, tapi ajak juga tetangga dan saudara untuk menjaga kebersihan," ujarnya.

Lebih lanjut, Hendra mengungkapkan DPRD Kota Medan sedang membahas kebijakan agar setiap lingkungan memiliki bank sampah, bukan hanya di tingkat kelurahan, agar sampah plastik yang selama ini dibuang sembarangan dapat dikumpulkan dan dijual, meskipun nilainya tidak besar.

"Walau harganya cuma 200 atau 300 rupiah per kilo, tetap ada nilainya. Kita sedang godok aturannya, agar sampah ini punya harga, dan ibu-ibu rumah tangga bisa langsung mengelola," katanya.

Hendra juga menyinggung masalah banjir di Belawan. Dirinya menuturkan, selain faktor air pasang (rob), sampah yang menyumbat saluran air dan rumah pompa juga menjadi penyebab. "Saya sudah turun langsung ke rumah pompa. Sampah menumpuk luar biasa di sana. Petugas juga saya tegur karena lalai," ungkapnya.

Sebagai putra asli Belawan, Hendra mengaku prihatin melihat kondisi kampung halamannya. Dia bertekad untuk terus memperjuangkan pembangunan Belawan di DPRD, meskipun harus melewati proses yang panjang.

Salah satu contoh, dia menyebut perjuangan membangun jalan di kawasan yang status tanahnya milik Pelindo, yang membuat pemerintah kota tak bisa langsung membangun drainase dan infrastruktur.

"Memperjuangkan Belawan ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kita harus melalui banyak proses. Tapi saya tetap komitmen. Yang penting kita sama-sama mau berubah. Jangan buang sampah sembarangan lagi," tegasnya.

Hendra kembali mengingatkan warga bahwa menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama, demi masa depan anak cucu. Hendra mengajak semua pihak, termasuk generasi muda, untuk ikut berperan aktif.

"Kalau bapak ibu tak bisa bantu secara langsung, cukup tidak buang sampah sembarangan saja, itu sudah sangat membantu saya. Perjuangan ini untuk anak-anak kita juga," pungkasnya. **

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru