Medan, MPOL - Seorang pria
spesialis jambret ditangkap Unit Reskrim Polsek Sunggal. Dalam aksinya pelaku kerap melakukan penjambretan seorang diri dengan sasaran korbannya adalah wanita.
Baca Juga:
Adapun identitas pelaku yakni Doni Harianto. Saat ditangkap dan dilakukan pengembangan, pelaku melakukan perlawanan sehingga kedua kakinya jebol ditembak.
Dari hasil menjambret, pelaku selalu mendapatkan barang-barang berharga dari tas milik para korban seperti handphone android, iPhone, emas dan sejumlah uang serta surat-surat berharga.
Kapolrestabes Medan, KBP Gidion Arif Setyawan mengatakan pelaku sedikitnya sudah 10 kali menjambret para korbannya. Setiap kali beraksi, pelaku memastikan korbannya adalah wanita dan kaum rentan yang sedang berkendara sendirian ataupun berboncengan.
Tersangka mengaku telah melakukan penjambretan di beberapa lokasi, yakni di Jalan Gatot Subroto depan Tomang Elok, Jalan Gatot Subroto depan Lotte Mart, Jalan TB Simatupang (dua kali), Jalan Gatot Subroto (wilkum Polsek Helvetia), Jalan Gatot Subroto dekat lampu merah Sei Sikambing (wilkum Polsek Helvetia) dan Jalan Kapten Sumarsono (wilkum) Polsek Helvetia.
Kemudian di Jalan Ring Road/ Gagak Hitam, Kecamatan Medan Sunggal pada Rabu (8/1/2025), di Jalan Amal, Kecamatan Medan Sunggal pada Jumat (17/1/2025) dan di Jalan Gatot Subroto dekat Kodam I/BB pada Minggu (19/1/2025).
"Pelaku ini pemain tunggal. Modus pelaku menyasar masyarakat rentan, perempuan dan kaum lemah yang sangat rentan terhadap peristiwa pidana. Pelaku telah ini berulang kali melakukannya (jambret), sebanyak sepuluh kali di sekitar Sunggal dan korbannya kebanyakan perempuan menyasar tali sandangnya (tas) kecil," kata Gidion didampingi Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Hutabarat saat rilis di Polsek Sunggal, Selasa (21/1/2025) siang.
Gidion menghimbau dan berharap kepada masyarakat agar lebih mengantisipasi terhadap kejahatan jalanan. Meskipun begitu, Gidion menyatakan yang salah tetaplah yang melakukan kejahatan bukan masyarakat yang bawa barang berharga.
"Saya harapkan untuk
konstruksi hukumnya berlanjut, bukan yang 10 kali beraksi dihitung satu, enggak. Ini terus LP nya berlanjut,
bebas tampung (
bestam)," tegasnya.
Eks Kapolres Metro Jakarta Utara ini mengungkapkan bahwa pelaku merupakan
residivis yang sudah berulang kali keluar masuk penjara.
"Dia (pelaku)
residivis, dua kali (masuk penjara), kasus yang sama (jambret) dan satu lagi narkoba," ujarnya.
Dari tangan tersangka diamankan barang bukti sebuah helm warna hitam, sebuah sweater warna biru dongker dan satu unit sepeda motor Honda Vario warna hitam BK 2923 AFP yang dipakai pelaku saat beraksi.

Kapolrestabes Medan, KBP Gidion Arif Setyawan bersalaman sembari mengembalikan iPhone milik korban yang dijambret pelaku.
Selain itu, satu unit handphone merk Oppo A17 warna biru dan uang sebanyak Rp 500.000.
Korban Ungkap Kronologi Saat DijambretSukarni (40) warga Jalan SMP Negeri II, Dusun XVIII, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, mengungkapkan kronologi saat dirinya dijambret pelaku di Jalan Amal, Medan Sunggal, Jumat (17/1/2025) sore. Korban sempat berteriak minta tolong, namun tak ada satupun yang mau membantu korban mengejar pelaku.
"Kejadiannya di Jalan Amal, diambil tasnya sama dia (pelaku) terus ditarik, aku kejar dari Jalan Amal sampai Plaza Manhattan sambil teriak-teriak rampok. Banyak orang, segitu banyaknya manusia gak ada yang mau nolongin loh, saya minta tolong," ungkapnya kepada awak media.
"Saya kejar terus. Karena menghindari mobil dia (pelaku) bisa nyelip, aku gak bisa nyelip, jadi aku (terjatuh) nabrak trotoar depan Manhattan," sambungnya.
Dari kejadian itu, korban mengalami kerugian mencapai Rp 17 juta karena tas korban dirampas pelaku. Selain itu korban juga mengalami luka-luka di bagian tangan dan kaki akibat terjatuh.
Selanjutnya, Rahel (23) menceritakan dirinya dijambret pelaku saat membonceng ibunya dari Medan menuju Binjai, Minggu (19/1/2025) sekira pukul 15.30 WIB.
"Saya dari Medan mau ke Binjai tepatnya di depan Kodam I Bukit Barisan, kan ada asrama. Saya melaju bersama ibu saya pelan-pelan karena saya berjalan itu sunyi," kata Rahel kepada awak media.
Mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Kota Binjai ini mengaku tengah membawa tas selempang yang disandangnya di sebelah kiri dan tertutup jaket.
"Pas di jalan saya teringatnya tas selempang kelihatan dari luar talinya. Saya gak ada melihat ke kanan. Rupanya tiba-tiba ada yang mendekat seorang laki-laki mengendarai sepeda motor Honda Vario 125, menggunakan helm, mendekat ke saya dan ditarik tas saya," terangnya.

Tampang pelaku spesialis jambret terduduk di kursi roda usai kedua kakinya jebol ditembak polisi.
Korban yang sehari-harinya bekerja sebagai karyawan Bika Ambon di salah satu toko kue di Medan ini tasnya dijambret dari sebelah kanan lalu pelaku memasukkan tas tersebut ke jaketnya.
"Saya minta tolong juga dan teriak, tapi gak ada yang bantu ngejar. Di tas itu ada iPhone 12 Promax, uang dan ATM," sebutnya.
Malam harinya setelah kejadian, korban selanjutnya membuat laporan ke Polsek Sunggal. Sebelum melapor, korban lebih dulu mengurus untuk memblokir ATM dan iCloud iPhone miliknya.
"Jadi pas diketik polisi laporan saya, sewaktu mau pulang, dibukakan polisi (handphone) sambil menunjukkan 'ini, kan yang mencuri'. Saya masih kebingungan karena saya gak tanda. Rupanya ditunjukkan handphone saya, ada wallpaper saya tapi casingnya udah gak ada lagi," katanya.
Korban pun bersyukur iPhone miliknya berhasil diamankan polisi. Ia pun merasa senang iPhone tersebut sudah dikembalikan Kapolrestabes Medan kepada dirinya.
"(iPhone) sudah dikasih ke saya. Saya juga melihat pelaku sudah ditangkap pas saya mau pulang, jumpa," ujarnya. *
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News