Rabu, 30 April 2025

Bantuan dan Dukungan untuk Palestina adalah Hutang yang Harus Kita Cicil Sampai Tercapainya Kemerdekaan

Zainul Azhar - Senin, 24 Maret 2025 22:53 WIB
Bantuan dan Dukungan untuk Palestina adalah Hutang yang Harus Kita Cicil Sampai Tercapainya Kemerdekaan
Jakarta, MPOL - Bantuan dan dukungan untuk Palestina adalah hutan yang harus kita cicil sampai tercapainya Kemerdekaan demikian Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI sekaligus Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, menegaskan bahwa dukungan dan bantuan bagi Palestina adalah utang kemanusiaan yang harus terus kita cicil sampai tercapainya kemerdekaan Palestina, dalam silaturahmi tokoh dan Lembaga Indonesia untuk Palestina "Ramadhan Bulan Empati dan Berbagi" Sabtu (22/3) yang digelar ALQuds Indonesia Jakarta.

Baca Juga:
Menurut Anis Matta hanya orang-orang yang punya masalah dengan hati nuraninya yang tidak menangis melihat pembantaian di Palestina, yang bahkan menyasar perempuan dan anak-anak. "Hanya orang dengan hati nurani yang bermasalah yang bisa tetap diam menyaksikan pembantaian di Palestina, terutama yang menyasar perempuan dan anak-anak."

Anis Matta membongkar narasi usang yang kerap mengelabui publik. Dulu, pada dekade 70-an hingga 90-an, konflik Palestina sering direduksi sebagai masalah etnis semata, yakni konflik Arab-Israel. "Framing ini membuat bangsa seperti Indonesia merasa terpisah, seolah-olah ini adalah urusan orang lain yang jauh di sana." Perjuangan membebaskan Palestina bukan hanya milik umat Islam, melainkan soal kemanusiaan universal. "Hari ini, kita semuanya menyaksikan, bahwa perjuangan Palestina telah menjadi problema umat manusia secara keseluruhan di muka bumi ini," tuturnya.

Lebih dari satu tahun terakhir, dunia menyaksikan pembantaian demi pembantaian di Gaza dan wilayah pendudukan lainnya. Bahkan di bulan Ramadhan 2025 , ketika umat manusia seharusnya merayakan kedamaian, pembantaian masih berlangsung.

"Korban jiwa di Palestina telah melampaui angka puluhan ribu sejak eskalasi konflik terbaru, dengan mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, sebuah statistik yang mencoreng wajah peradaban modern." Karena itu, apabila ada yang tidak menangis melihat perempuan-perempuan, anak-anak dibantai, pasti ada masalah dalam hati nuraninya. Ia pun menyerukan panggilan untuk introspeksi kolektif seraya bertanya mengenai makna menjadi manusia di tengah tragedi ini.

"Apa makna bahwa setiap kali kita menyaksikan pembantaian itu dan kita sebagai umat manusia tidak terlibat sama sekali?" tanyanya. Dukungan untuk Palestina adalah utang kemanusiaan yang harus terus kita bayar dengan cicilan.

"Nafas kita untuk terus memberi tidak boleh habis. Kita harus punya nafas yang panjang dan yakin bahwa sebelum Palestina merdeka, kita akan tetap punya utang kemanusiaan yang harus terus menerus kita bayar dengan cicilan," tutur Anis Matta.

Acara yang dihelat AlQuds Volunteer Indonesia, adalah salah satu bentuk cicilan tersebu. Yakni sebuah langkah kecil tapi bermakna untuk menunjukkan solidaritas. Hadir pula dalam acara ini antara lain Ustadz Bachtiar Nasir, aktor senior Deddy Mizwar, Bhiksu Jimmu Gunabhadra dari Sangha Mahayana Indonesia, diplomat senior Ple Priatna, legenda Timnas Indonesia Budi Sudarsono, dan sejumlah selebritis Indonesia.***

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Marini Rizka Handayani
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Teladan Kesederhanaan Paus Fransiskus dan Diplomasi Perdamaian Israel-Palestina
Fraksi PKS Dukung Presiden Prabowo Selamatkan Rakyat Palestina dan Usir Penjajah Israel
Ketua MPR RI Sampaikan Sikap Penolakan Pemindahan Rakyat Palestina
Perubahan Sikap AS Tolak Solusi Dua Negara Jadi Ancaman Serius Penyelesaian Konflik Palestina-Israel
Pemerintah Diminta Tegas Tolak Keinginan Donald Trump Relokasi Pengungsi Gaza ke Indonesia
Konjen India di Medan Undang Rektor UIN SU Hadiri Resepsi HUT Kemerdekaan India
komentar
beritaTerbaru