Jumat, 16 Mei 2025

Refleksi Hardiknas 2025: “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu bagi Semua”

Maju Manalu - Jumat, 02 Mei 2025 09:37 WIB
Refleksi Hardiknas 2025: “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu bagi Semua”
Ist
Dionius Sihombing

Medan, MPOL -Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh setiap 2 Mei, akademisi Universitas Negeri Medan Dr. Dionisius Sihombing, M.Si. menegaskan pentingnya "partisipasi semesta" dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan inklusif bagi semua kalangan. Demikian disampaikannya kepada awak media saat ditanya pendapatnya terkait peringatan Hardiknas Tahun 2025.

Baca Juga:
Lanjut Ketua Lembaga Konsultasi Pendidikan (LKP) Citra Sumut itu, sesuai dengan thema "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu bagi Semua," peringatan Hardiknas 2025 menjadi momentum strategis untuk mengevaluasi perjalanan pendidikan nasional. Pendidikan adalah fondasi utama dalam membentuk peradaban unggul. Ia mengutip dalil Prof. Syawal Gultom, tokoh pendidikan nasional, Guru Besar Unimed bahwa "Membangun negeri harus dimulai dari sekolah." Hal ini sejalan dengan pandangan UNESCO yang menempatkan pendidikan inklusif dan berkualitas sebagai landasan pembangunan berkelanjutan.

Demikian juga mengacu pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dimana pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi peserta didik. Dion pun menekankan bahwa tanggung jawab pendidikan tidak bisa dibebankan hanya kepada sekolah atau pemerintah, melainkan sejalan Trisentra Pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yakni sekolah, keluarga, dan masyarakat. Ketiganya harus dihidupkan sebagai kekuatan kolektif dalam menciptakan manusia merdeka yang berpikir dan bertindak serta bertanggung jawab".
Menurut Dion,
Pendidikan yang bermutu, tidak hanya lahir dari kurikulum yang baik, tetapi membutuhkan dukungan moral, sosial, budaya, dan finansial dari semua pihak."

Dalam kaitannya menuju Indonesia Emas 2045, Dion menandaskan bahwa "Investasi pada pendidikan sejak dini adalah keharusan," karenanya harus segera diatasi tantangan seperti ketimpangan akses di daerah 3T, kekurangan guru berkualitas, dan kesenjangan digital.

Untuk itu, Dion mendorong empat langkah strategis:
1. Pemerataan infrastruktur dan layanan pendidikan di seluruh wilayah;
2. Transformasi pembelajaran berbasis kompetensi dan karakter;
3. Penguatan sinergi lintas sektor dalam tata kelola pendidikan;
4. Peningkatan literasi dan numerasi yang masih tertinggal berdasarkan hasil PISA 2022.
Lanjut lulusan Doktor Manajemen Pendidikan dari Universitas Negeri Medan itu bahwa partisipasi semesta tidak boleh bersifat simbolik, tetapi harus menjadi kekuatan nyata dalam perubahan pendidikan. "Sekolah perlu menjadi ruang kolaboratif, keluarga sebagai pilar karakter, masyarakat sebagai penjaga nilai lokal, dan negara sebagai penjamin keadilan dan regulasi," jelasnya.
Dion juga mengutip Ki Hajar Dewantara: "Setiap orang adalah guru, dan setiap rumah adalah sekolah." Menurutnya, inilah dasar filosofis bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama.

Akhirnya, Dion mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergandeng tangan memajukan pendidikan , "Mari bergandeng tangan memperbaiki layanan pendidikan nasional. Jadikan partisipasi semesta sebagai gerakan nyata demi pendidikan bermutu bagi semua, menuju Indonesia Emas 2045.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Maju Manalu
SHARE:
Tags
beritaTerkait
BINUS @Medan Usung Konsep Global Digitalpreneur Campus untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
komentar
beritaTerbaru