
Komplotan Pencuri Bobol Rumah di Medan Digulung Polisi, 4 Pelaku-4 Penadah Ditangkap
Medan, MPOL Komplotan pelaku pencurian yang beraksi di Kota Medan digulung Polsek Medan Tuntungan. Total tujuh pelaku diamankan, tiga di a
Sumatera UtaraMedan, MPOL - Persoalan oknum perwira polisi Polrestabes Medan yang melarang dan membentak wartawan saat melakukan peliputan mendapat perhatian dan kecaman dari praktisi hukum.
Baca Juga:
Sikap arogan yang ditunjukkan Kasi Keu Polrestabes Medan, Kompol KN kepada wartawan saat bekerja mengumpulkan informasi dinilai tidak pantas karena dianggap melakukan perintangan terhadap wartawan dalam menjalankan tugasnya.
Adalah Direktur Pusat Studi Hukum dan Pembaruan Peradilan (Pushpa) Sumut, Muslim Muis, S.H, angkat bicara. Muslim sangat mengecam tindakan yang dilakukan Kompol KN terhadap wartawan yang sedang bekerja tanpa sedikit pun mengganggu aktivitas perwira menengah (Pamen) Polri tersebut.
"Yang pertama dilihat dulu kok bisa jadi polisi dia. Jangan-jangan dia masuk polisi nyogok, ya kan? Karena apa? Karena sikapnya (kepada wartawan) begitu," kata Muslim Muis kepada Medan Pos, Kamis (2/5/2024).
Muslim mengatakan, sebagai seorang perwira polisi, Kompol KN harusnya paham undang-undang tentang keterbukaan informasi publik. Yang kedua, sambungnya, Kompol KN juga harus mengerti tentang undang-undang pers nomor 40 tahun 1999.
"Lihatlah di situ (undang-undang pers), tugas pers itu untuk menyampaikan yang sebenar-benarnya. Dia (Kompol KN) penegak hukum tapi gak ngerti hukum, besok-besok tidak usah jadi polisi lagi dia," sebutnya.
"Kalau dia melarang, membentak wartawan saat melakukan peliputan itu sama saja merintangi tugas wartawan. Itu bukan sikap polisi sebenarnya. Makanya gak cocok dia jadi polisi, jadi preman aja," ucapnya.
Karena ulah Kompol KN yang sangat menyayat hati wartawan, Muslim pun meminta Kapolda Sumut, Irjen Agung Setya Imam Efendi untuk mencopot jabatannya.
"Intinya kita minta Kapolda Sumut untuk mengevaluasi oknum perwira tersebut. Kalau perlu dalam minggu ini dicopot dia," tegasnya.
Sebelumnya, sikap arogansi yang ditunjukkan oknum perwira Polrestabes Medan kepada wartawan tak pantas untuk ditiru. Sebagai seorang polisi, apalagi sudah menjadi perwira, Kasi Keu Polrestabes Medan, Kompol KN seharusnya mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat bukan malah sok jago melarang dan membentak-bentak wartawan saat bertugas melakukan peliputan.
Perasaan superioritas ditunjukkan Kompol KN saat awak media sedang memfoto mobil milik petugas Sat Resnarkoba Polrestabes Medan yang kacanya pecah dilempari warga kala petugas menangkap terduga bandar sabu di Asrama Glugur Hong, Kelurahan Sidorame Barat 1, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan, Rabu (1/5/2024) malam.
Saat wartawan sedang memfoto mobil Toyota Rush warna putih BK 1511 IJ, Kompol KN yang sedang berdiri di depan Gedung Sat Resnarkoba melarang dan membentak agar jangan difoto. Padahal, awak media sudah memberitahukan bahwa dirinya adalah wartawan yang kesehariannya bertugas meliput di Polrestabes Medan.
"Hei, kau polisi?," hardik Kompol KN kepada wartawan.
"Kau wartawan? Wartawan mana kok foto-foto," katanya dengan membentak sembari menunjuk-nunjuk ke hadapan awak media.
Awak media yang merasa sudah menjelaskan bahwa dirinya adalah wartawan di Polrestabes Medan terus melanjutkan pekerjaannya. Lagi-lagi terdengar suara keras Kompol KN yang bertanya kepada personel Sat Resnarkoba yang saat itu berada di ruangan piket.
"Wartawan dia ini? Katanya dari Medan Pos. Foto-foto pula dia ini," ucapnya dengan nada tinggi yang didengar wartawan di belakang mobil.
Kompol KN dianggap tidak mengerti bahwa wartawan dilindungi undang-undang nomor 40 tahun 1999 bahwa kebebasan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara. Selain itu, untuk menjamin kemerdekaan pers, pers mempunyai hak mencari, memperoleh dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.
Kapolrestabes Medan, KBP Teddy JS Marbun ketika dikonfirmasi hanya memberikan jawaban normatif.
"Terima kasih infonya," katanya, Kamis (2/5/2024) pagi. *
Medan, MPOL Komplotan pelaku pencurian yang beraksi di Kota Medan digulung Polsek Medan Tuntungan. Total tujuh pelaku diamankan, tiga di a
Sumatera UtaraMedan, MPOL Kepolisian menetapkan dua orang tersangka dalam kasus pembakaran maling ubi yang terjadi di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut
PeristiwaRajo Berdaulat Nagari Ketapiang, Bahrun Hikmah Rajo Sampono, sebagai salah seorang tokoh penggagas pemekaran Padang Pariaman Selatan, menyat
ArtikelMedan, MPOL Polda Sumatera Utara (Sumut) berhasil mengungkap sebanyak 238 kasus penyalahgunaan dan peredaran narkotika periode JanuariAgus
PeristiwaJakarta, MPOL Presiden RI ke 7 Joko Widodo dan Presiden ke 5 Megawati Soekarno Putri masih dalam konfirmasi kehadiran Sidang tahunan MPR/D
NasionalJakarta, MPOL MPR RI dorong penguatan demokrasi berbasis Pancasila untuk cegah penyimpangan demikian anggota Badan Pengkajian Majelis Perm
NasionalJakarta, MPOL DPD RI kawal pembangunan strategis Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah Selatan sebagai pengungkit pemeratan ekonomi,
NasionalMedan, MPOL Komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menanamkan kepedulian lingkungan sejak usia dini terus berlanjut. Salah satunya diwujudka
Sumatera UtaraJakarta, MPOL Universitas Pertamina (UPER) meresmikan Sustainability Center Universitas Pertamina (SUPER) pada Senin (11/8/2025), bertepat
PendidikanP.Siantar, MPOL Dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke80 Kemerdekaan Republik Indonesia. PT PLN (Persero) memberikan diskon tambah
Sumatera Utara