Medan, MPOL- Kordinator Wilayah (Korwil) Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) Sumatera Utara (Sumut), Drs
Gandi Parapat dan Tokoh Muda Khatolik Sumut, Drs Gregorius Lumbanbatu bertemu dengan Akademisi Ir Rufinus Nainggolan,MT dan Mantan Rektor Universitas HKBP Nommensen (UHN), Ir Rikson Simarmata MSEE, IPM, ENG, Senin (3/11/2025) di Golden Yen Medan.
Baca Juga:
Pertemuan sore hari yang dimulai dengan doa makan hingga membahas berbagai hal terkait masyarakat Batak itu berlangsung hingga malam hari.
"Saya awalnya sangat hati-hati menemui bapak Ir Rufinus Nainggolan,MT yang akademisi itu terutama dengan bapak Ir Rikson Simarmata mantan Rektor Universitas Nomensen", kata
Gandi Parapat kepada medanposonline, Selasa (4/11/2025) pagi.
"Saya sangat tersentak mendengar permintaan pak Simarmata: "Jangan benturkan HKBP ke Pemerintah", sepertinya ungkapan itu ditujukan kepada saya , karena
saya akan ikut bersuara Tutup
TPL jika jelas kesalahannya", ujar
Gandi Parapat.
Saat pertemuan sebut Gandi, Rufinus Nainggolan menceritakan pengalamannya yang pernah membuat acara Seminar Forum Konferensi Danau Toba (FKDT) di Huta Serenauli Balige tahun 2015, mengajak seluruh komponen masyarakat Marsirippa, Bermartabat, Berbudiluhur, Pribadi Pembangunan dan Teguh Beriman.
Rufinus juga menceritakan, mengikuti atau membaca pernyataan atau sikap
Gandi Parapat di media, yang bukan menimbulkan kebencian atau mengajak orang untuk tidak mengakui
Ephorus HKBP sebagai pimpinan untuk menutup
TPL .
"Rufinus mengundang kami atas terjadinya gejolak Tutup
TPL dan atas suara saya di media yang memprotes
Ephorus HKBP yang getol tutup
TPL dan menimbulkan pertanyaan bagi pak Rufinus dan pak Rikson Simarmata", kata Gandi.
Tapi atas penjelasan
Gandi Parapat, ternyata murni tidak ada kebencian kepada siapapun termasuk kepada Ephorus yang sangat berambisi tutup
TPL.
Rufinus pun kata Gandi sangat menghawatirkan situasi akibat gejolak di masyarakat saat ini dan berjanji bisa memfasilitasi tempat pertemuan dalam membicarakan
TPL yang bukan seperti gerakan oknum tertentu.
"Sementara pak Rikson Simarmata mengkhawatirkan resiko bagi orang Batak apabila situasi seperti ini dibiarkan, makanya sampai ada seruanya "Jangan benturkan HKBP ke Pemerintah" yang seolah ditujukan kepada saya", ujar Gandi.
Rikson Simarmata sebutnya, menyarankan kepada
PMPHI Sumut jangan mau asal bicara, atau jangan terjerumus kepada persoalan yang belum tau persoalan atau masalah seperti
TPL. Pelajari dan teliti dulu dengan matang, terutama jangan ikut menjerumuskan masyarakat kalau tidak paham betul masalah.
Kalau sudah tau betul masalahnya baru bersuara bagaimana menyelesaikan masalah.
"Jadi jangan ikut-ikutan. Tanggungjawab moral kita harus kita tunjukkan. Sebagai orang yang berpendidikan kita ini harus lebih teliti", kata Simarmata dikutip
Gandi Parapat.
Sedangkan Tokoh Pemuda Khatolik, Drs Gregerius Lumbanbatu menceritakan di Humbang Hasundutan ada yang memberikan tanahnya untuk diusahai ditanam ekaliptus oleh
TPL dengan bagi hasil.
"Diakhir pertemuan kami Senin malam, ditutup dengan doa dan salaman manatau ada yang salah dalam pembicaraan", ujar
Gandi Parapat.**
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News