Kakanwil, Agung Krisna dalam sambutannya menyatakan, semua warga Negara Indonesia memiliki kepercayaan dan agama, yang mengetahui ajaran agama masing-masing.
Baca Juga:
"Oleh karena itu, mari kita semua untuk dapat menciptakan suasana damai. Untuk program pembinaan kemandirian di Lapas, saya terangkan kepada Bapak/ Ibu khususnya para perwakilan Muspika Plus Kec. Pancur Batu sesuai UU No. 22 Tahun 2022 tentang tujuan sistem Pemasyarakatan untuk memberikan Wadah bagi orang yang bersalah agar patuh kepada hukum dan dapat membangun bangsa," ujar
Kakanwil.
Sementara itu, Kalapas Pancur Batu, Nimrot Sihotang menerangkan, bahwa semua program ini bisa terwujud dampak dari gotong-royong jajaran Petugas Lapas Kelas IIA Pancur Batu. Istilahnya dalam bahasa Karo, "Sisampat - sampaten gelah mehaga".
"Program pembinaan yang kita buat terutama bertujuan untuk memberikan sarana bagi mereka para Narapidana agar mendapatkan bekal dikemudian hari dan dapat diterima kembali di masyarakat. Selain itu juga sekaligus mengukir sejarah dimana sebelumnya belum pernah terjadi di Lapas Kelas IIA Pancur Batu," terang Nimrot.
"Mudah - mudahan Program yang telah diperbuat oleh Bapak
Kakanwil, Agung Krisna pada Lapas Kelas I Malang dapat juga kita terapkan di Lapas Pancur Batu ini", Terang Kalapas.
Selanjutnya Kalapas mengajak
Kakanwil beserta jajaran dan juga rombongan Muspika Plus Pancur Batu untuk meninjau Program Pembinaan yang telah terealisasi, sekaligus pelaksanaan pemotongan pita menandakan peresmian pembukaan perdana khususnya bagi
Rumah Ibadah Cetiya, Perpustakaan dan Pabrik Roti.**
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News