Medan, MPOL - Kejadian demi kejadian kriminal kembali terjadi di wilayah hukum Polsek Percut Sei Tuan. Setelah kerap terjadi aksi curanmor, tawuran dan lain sebagainya, kali ini terjadi diduga aksi pembegalan yang menyebabkan korbannya tewas.
Baca Juga:
Meskipun Unit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan juga sering mengungkap kasus-kasus tersebut, akan tetapi aksi kejahatan jalanan tetap saja terjadi di sana.
Kali ini, seorang pria bernama Herbet Cristofel Simatupang (31) ditemukan tewas tergeletak di tengah jalan di Dusun I, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang. Korban diketahui warga Dusun II, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, ditemukan tewas, Selasa (19/3/2024) sekira pukul 03.00 WIB.
Sudah berjalan satu minggu setelah penemuan jasad korban, polisi sampai saat ini belum mampu mengungkap kasus tersebut. Bahkan, pihak kepolisian juga belum dapat mengidentifikasi pelakunya.
Menurut kakak korban, Fransiska Simatupang menyebut pihak keluarga mengetahui korban ditemukan tewas setelah diberitahu oleh warga.
"Kami dibangunkan sama tetangga jam 3 pagi, ngasih tahu kalau adik saya kecelakaan dan sudah tidak bernyawa," kata Fransiska, Senin (25/3/2024).
Ia menjelaskan, setelah mendengarkan kabar tersebut dirinya pun langsung bergegas ke lokasi yang tidak jauh dari rumahnya. Di lokasi, dia melihat adiknya sudah terbaring di tengah jalan dalam kondisi terlungkup dan kepalanya mengeluarkan darah. Awalnya, dia mengira adiknya meninggal karena kecelakaan. Namun, setelah dicek sepeda motor Honda Beat Street dan handphone milik korban sudah tidak ada.
"Awalnya dikira kecelakaan. Tapi saya cari sepeda motornya tidak ada, saya telpon handphonenya juga sudah tidak aktif. Kata warga sekitar adik saya kena begal, karena barang-barang berharganya hilang," sebutnya.
Katanya, setelah itu adiknya ini pun langsung dievakuasi ke rumah sakit. Dari hasil keterangan medis, adiknya ini meninggal karena adanya luka di bagian kepala belakang diduga karena hantaman benda tumpul.
"Lukanya di bagian belakang kepala. Menurut dokter itu bekas benda tumpul, kedalamannya 2 cm 12 jahitan," ujarnya.
Fransiska menjelaskan, adiknya ini tinggal bersama dengan orangtua mereka yang rumahnya tidak jauh dari rumah dia. Setelah kejadian itu, ia pun mendatangi rumah orangtuanya.
"Mamak sama bapak saya di rumah, cuma nggak bisa keluar karena pintu pagar di kunci sama adik saya," ucapnya.
Dia mengungkapkan, menurut pengakuan orangtuanya sebelum ditemukan tewas, korban sekira pukul 24.00 WIB masih berada di rumah.
"Jam 12 malam itu mamak masih minta dia untuk matikan lampu, nggak ada yang tahu persis jam berapa dia keluar rumah," bebernya.
Dijelaskan Fransiska, korban merupakan perokok aktif dan diduga keluar rumah untuk membeli rokok. Sebab, ia menemukan satu bungkus rokok yang isinya masih penuh di saku celana adiknya.
"Di kantongnya ada rokok isinya masih banyak dan mancis, sama uang Rp 17 ribu. Kita duga dia ini keluar untuk beli rokok," ungkapnya.
"Karena pintu bagasi rumah nggak dikuncinya, cuma gerbang saja yang digembok dan itu pun kuncinya di bawa," sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa korban ini merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Kesehariannya, korban bekerja sebagai
honorer di Dolok Masihul, Serdang Bedagai.
"Dia dinas di PU, baru beberapa hari pulang ke rumah, karena cuti," tuturnya.
Sampai saat ini, katanya pihak keluarga belum ada membuat laporan resmi ke kantor polisi. Meski demikian, polisi telah mengetahui kejadian itu dan telah melakukan penyelidikan.
"Kalau memang diperlukan, kami akan buat laporan resmi. Cuma polisi sudah beberapa kali datang, nanya-nanya soal kejadian ini," katanya.
Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP Japri Simamora mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui kejadian tersebut.
"Lagi kita lidik kejadian dan pelakunya. Mohon doanya ya cepat terungkap sebenarnya," katanya.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News