
Jon Purba Minta Polda Sumut Tetapkan Tersangka Pemalsuan Warkah SHGB
Medan, MPOL Kepala Badan Pertanahan Nasional( BPN) Medan diminta membatalkan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) PT Graha Sinar Mas untuk m
Hukum
Medan, MPOL - Oknum anggota TNI Serka HS diduga menculik dan membunuh Andreas Rurystein Sianipar (44). Usai dihabisi dengan cara disiksa dan dibacok, mayat korban lalu dibuang dan dibenamkan di areal kosong belakang rumah di Desa Aek Tapa, Dusun III Bulu Telang, Kecamatan Marbo, Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Baca Juga:
Anggito adik korban menjelaskan kejadian ini berawal pada Minggu (8/12/2024) sekira pukul 01.00 WIB. Saat itu ada saksi yang melihat korban dibawa paksa oleh sejumlah orang menggunakan mobil Daihatsu Ayla warna hitam.
Menurut Anggito, setelah pihak keluarga menyelidiki kasus ini ternyata yang menculik korban merupakan orang-orang suruhan Serka HS. Lalu korban dibawa paksa menuju rumah dinas Serka HS di Asrama Abdul Hamid, Jalan Medan-Binjai, Kampung Lalang, Kecamatan Sunggal.
"Di situ (korban) disambut oleh istri Serka HS ini dengan mengamuk-ngamuk. Lalu, Serka HS ini berdiri marah-marah. Ini menurut keterangan saksi ya yang mengantarkan korban dan ikut mengiringi korban ini ke rumah dinas," kata Gito saat diwawancarai wartawan di RS Bhayangkara, Medan, Sabtu (21/12/2024) siang.
Ketika sampai di rumah dinas, sambungnya, Serka HS ini mengamuk, mengancam sambil mengusir saksi hingga saksi kabur dari lokasi. Tinggal lah korban sendirian di asrama tersebut.
"Di situ sudah kumpul anak muda yang dikumpulkan HS beserta berbagai senjata tajamnya. Setelah itu tak diketahui lagi kabar korban," sebutnya.
"Dan sekarang sudah ditemui, korban sudah tak bernyawa. Diakui HS sendiri, dia yang buang sendiri, melakukan (pembunuhan) itu sendiri. (Korban) dibuang di daerah Labuhanbatu Utara dengan cara ditenggelamkan, (ke dalam lubang sedalam 4 meter), kaki diikat, tangan diikat, matanya dilakban, mulut juga dilakban," ungkapnya.
Agar korban tidak muncul ke permukaan, Serka HS menggunakan batu pemberat kemudian ditimpa lagi dengan sejumlah tandan sawit. Setelah itu, di atasnya dikasih pelepah sawit.
Gito menerangkan bahwa abangnya sudah tak bernyawa dan sekarang ada di kamar jenazah RS Bhayangkara.
Masih dijelaskan Gito, korban dianiaya di rumah dinas Serda Holmes di Asrama Abdul Hamid pada 8 Desember sekira pukul 02.00 WIB.
"Sesuai dengan video yang sudah kita beri di Denpom (I/5 Medan) dan penyidik Polrestabes Medan, itu videonya tanggal 8 desember dini hari jam 2 (pagi). (Korban) dianiaya di rumah dinas (HS). Berawal dari situ dan lanjut dianiaya di kandang lembu di area asrama itu juga," ungkapnya.
Saat disinggung apa motif maupun permasalahan hingga korban dibunuh, adik korban ini menyebut soal sewa menyewa mobil, di mana korban disebutkan telah menyewa mobil kepada Serka HS dan mobil tersebut diambil orang yang mengaku sebagai pemilik mobil.
"Namun, di tangan korban mobil itu diambil orang. Holmes nya marah mengaku ke kami dia membuat pengaduan di Polsek Medan Sunggal, mengadu dia (HS) di Polsek sunggal membawa si korban juga. Setelah kita cek tidak ada laporan penggelapan mobil oleh korban, tak ada nama Holmes ini melapor, itu tidak ada, tidak benar," terangnya.
Pihak keluarga sudah melaporkan kasus ini ke Denpom I/5 Medan pada 11 Desember 2024. Selain Serka HS, ada empat pelaku sipil yang sudah ditangkap Polrestabes Medan.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Polrestabes Medan sudah mengamankan 4-5 pelaku sipil. Mereka (para pelaku) yang melakukan penganiayaan, termasuk juga menjemput lalu menyiksa korban dan semua atas suruhan si HS," katanya, sembari menambahkan pelaku ditangkap polisi yang bergabung dengan Denpom.
Seingat Gito, seorang pelaku berinisial J ditangkap pada Selasa (17/12). Sementara tiga pelaku lainnya ditangkap pada Jumat (20/12).
Adapun status Serka HS saat ini belum diketahui secara pasti oleh pihak keluarga. Akan tetapi penyidik denpom, sebut Gito mengatakan bahwa status Holmes sudah dinaikkan ke penyidikan.
"Si HS nya ditetapkan sebagai tersangka, itu keterangan penyidik dari Denpom, namun tak mengakui (perbuatannya) dia (HS). Kemarin pelaku sipil sudah mengakui perbuatannya namun waktu dipertemukan dengan HS, si HS ini selalu membantah, mengaku tidak mengenali pelaku sipil ini, padahal dia yang menyuruh," bebernya.
Alasan keluarga korban yang menguatkan bahwa Serka HS pelakunya dengan menunjukkan bukti pembacokan itu terjadi.
"Justru itu, kita perlihatkan (video), tapi dia (HS) malah mengatakan kejadian itu benar terjadi. Namun katanya bukan di rumah dinasnya, dia mengaku kejadian itu terjadi di Gang Dame. Saat dicek ya benar di rumah dinasnya," jelasnya.
Ketika ditanyai apakah sejauh ini Serka HS sudah mengakui perbuatannya, Gito belum mengetahuinya. Tetapi, Serka HS mengakui dan menunjukkan di mana korban dibuang.
"Saya kurang tahu (mengakui atau tidak). Tapi pihak Polisi Militer menghubungi kami dan memberi tahu. Kami berterima kasih dengan Denpom yang sudah bekerja keras dan dengan segera mengetahui keberadaan abang kami, karena memang dikabari si HS itu akhirnya mau mengakui dan menunjukkan dimana dia membuang korban," ujarnya.
Menurut Gito, abangnya itu bekerja serabutan. Sebelumnya korban merupakan anggota TNI dan terakhir dinas di Raider 100 bersama Serka HS.
"(Korban) sudah gak aktif sejak tahun 2013-2014. Pangkat terakhir (korban) Serka," ucapnya.
Pihak keluarga berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya karena pembunuhan ini sangat sadis, mulai dari diculik, disiksa, dibacok hingga dibunuh dan jasadnya dibenamkan di lubang berisi air. Menurut keterangan dari pelaku-pelaku yang sudah ditangkap mengatakan ada luka bacok di kepala korban.
"Kami mengumpulkan saksi, bukti-bukti. Berkat puji Tuhan akhirnya sekarang (jasad korban) ditemukan dan pelaku sedikit demi sedikit tertangkap karena sinergi Polisi Militer dengan Polrestabes Medan. Dan harapan kami sebagai pelaku ini dihukum seberat-beratnya karena saya merasa sudah luar biasa, kejam sekali ini penculikan yang dilakukan oleh seorang aparat TNI, yang seharusnya dia melindungi masyarakat," ujarnya.
"Kalaupun korban melakukan sesuatu kesalahan, kan ada proses hukum. Kami juga tidak akan membiarkan korban diperlakukan seperti itu. Kalau pelaku-pelaku yang sudah ditangkap menerangkan ada bacokan di kepala," sambungnya.
Gito berkeyakinan jika Serka HS ikut membacok korban. Pernyataan itu ia sampaikan menurut keterangan dari sejumlah pelaku yang sudah ditangkap polisi.
"Dia (Serka HS) ikut juga membacok korban, kemudian ditangkap sama korban, lalu ditarik HS. Itu keterangan pelaku yang ditangkap Polrestabes Medan," jelasnya.
"Pelaku sipil lainnya hanya mengetahui saat di kandang lembu belakang rumah dinas, kali dan tangan korban diikat lalu dimasukkan ke dalam mobil. Setelah diangkat ke mobil, mereka tidak mengetahuinya dibawa kemana (korban) sama HS," terangnya lagi.
Kasdam I/BB, Brigjen TNI Refrizal ketika ditanyai kasus tersebut mengatakan Serka HS sudah diamankan dan masih dalam pemeriksaan.
"Masih didalami, (Serka HS) masih diperiksa di Denpom. Belum ada penetapan tersangka. Sudah diamankan sejak Sabtu kemarin. Yang bersangkutan belum mengakui kalau dia menyekap. Tapi masih kita dalami, kita periksa," kata Refrizal saat diwawancarai di sela-sela konferensi pers pengungkapan 20 kg sabu di Kodam I/BB, Jumat (20/12/2024) siang.
Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba ketika dikonfirmasi membenarkan empat warga yang turut terlibat dalam pembunuhan Andreas Sianipar sudah ditangkap.
"Benar (empat warga sipil ditangkap)," katanya kepada Medan Pos, Sabtu (21/12/2024) siang. *
Medan, MPOL Kepala Badan Pertanahan Nasional( BPN) Medan diminta membatalkan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) PT Graha Sinar Mas untuk m
HukumSatuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan meringkus dua pengedar narkotika jenis sabu di kawasan Jalan Pasar III, Gang Kutilang, Kelurahan Te
Sumatera UtaraPolsek Sunggal mengungkap kasus begal yang pelakunya merupakan anggota geng motor.Dua dari delapan pelaku ditangkap masingmasing berinisi
Sumatera UtaraJelang Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke79, Polrestabes Medan menggelar do&rsquoa bersama lintas agama di Aula Patriatama Mapolrestabes Meda
Sumatera UtaraMedan, MPOL Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut Farianda Putra Sinik SE menyampaikan banyak terima kasih kepada Kapolda Sumut Ir
Sumatera UtaraJakarta, MPOL Pengurus Asosiasi Media Konvergensi Indonesia (AMKI) Pusat periode 2025&ndash2030 resmi dikukuhkan dalam sebuah acara yang
NusantaraJakarta, MPOL Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Database Agen Asuransi Indonesia dan Database Polis Asuransi Indonesia, dua i
EkonomiMedan, MPOLSeorang bayi perempuan bernama Arisha Zainabba Nasution membutuhkan uluran tangan dari pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Provin
Sumatera UtaraMedan, MPOL Menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke79, Polda Sumatera Utara mengungkap pabrik rumahan pembuat liquid vape ilegal mengandu
Sumatera UtaraJakarta, MPOL Ketua DPD RI apresiasi kinerja pemerintah dalam penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2025 demikian Sultan B Najamudin mengataka
Nasional