Rabu, 19 Februari 2025

Studi kasus Program Street Art Festival Mural dan Grafiti di Kota Medan, Indonesia

Penulis : Aldira Akbar Matondang
Redaksi - Minggu, 29 Desember 2024 06:13 WIB
Studi kasus Program Street Art Festival Mural dan Grafiti di Kota Medan, Indonesia
Medan, MPOL -Di tengah-tengah dinamika sosial yang semakin kompleks, isu toleransi menjadi salah satu tantangan utama dalam masyarakat multikultural seperti di Indonesia.

Baca Juga:
Toleransi, yang mencakup penghargaan terhadap perbedaan etnis, agama, dan budaya, merupakan nilai fundamental yang diperlukan untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, dalam prakteknya, terdapat berbagai tantangan yang menghambat terciptanya masyarakat yang inklusif dan saling menghargai.


Seni, dalam berbagai bentuknya, telah lama dikenal sebagai salah satu sarana yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan sosial dan budaya. Salah satu bentuk seni yang semakin berkembang di ruang publik adalah seni jalanan, seperti mural dan grafiti, yang tidak hanya menjadi medium ekspresi kreatif, tetapi juga sebagai platform untuk menyuarakan isu-isu sosial penting.

Di Indonesia, khususnya di kota Medan, seni jalanan semakin mendapatkan perhatian sebagai sarana untuk mempromosikan nilai-nilai positif, salah satunya adalah toleransi antar kelompok masyarakat yang beragam.

Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran seni, khususnya mural dan grafiti, dalam mempromosikan nilai toleransi melalui program Street Art Festival Mural dan Grafiti di Kota Medan. Program ini tidak hanya berfungsi sebagai acara seni, tetapi juga sebagai bentuk intervensi sosial yang dapat menciptakan ruang dialog dan pemahaman antar individu dengan latar belakang yang berbeda.

Dengan demikian, penelitian ini akan mengidentifikasi bagaimana seni dapat digunakan sebagai model intervensi berbasis seni untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi di masyarakat kota Medan.

Penelitian ini menemukan bahwa program Street Art Festival Mural dan Grafiti di Kota Medan berhasil memanfaatkan seni jalanan sebagai alat untuk mempromosikan nilai toleransi. Mural dan grafiti yang dipamerkan mengandung pesan tentang keberagaman dan saling menghargai, yang mendorong masyarakat untuk lebih menerima perbedaan.

Festival ini juga menciptakan ruang untuk dialog antar kelompok yang berbeda, meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup berdampingan secara harmonis. Secara keseluruhan, seni jalanan terbukti efektif sebagai intervensi sosial untuk mengedukasi masyarakat mengenai toleransi.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Baringin MH Pulungan
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Kakanwil Kemenagsu : Berikan Rasa Aman dan Nyaman kepada Jemaah Haji
Telin Perlebar Gerbang Digital Indonesia : Kabel Bifrost Mendarat di Manado
Telkomsel Berkolaborasi bersama Kedutbes Inggris Jakarta, Hadirkan Pelatihan Keterampilan Berbasis AI
Ketua KKPI Apresiasi Penetapan Bobby-Surya, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Terpilih
Sebanyak 1,3 Ton Sabu Disita, Konsistensi Kapoldasu Ungkap Narkoba Diganjar Penghargaan Kapolri
Pengurus FJPI Sumut Periode 2025-2027 Dilantik, Pj Gubsu Minta Harus Jadi Organisasi Perekat Jurnalis
komentar
beritaTerbaru