Medan, MPOL: Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pujakesuma Sumatera Utara
berencana me
laporkan oknum AF dalam kasus
pencemaran nama baik.
Baca Juga:
Oknum AF diduga membawa- bawa nama
pejabat Pujakesuma untuk kepentingan diri sendiri, yang mana AF bukanlah pengurus apalagi anggota.
"Tidak tertutup kemungkinan kita me
laporkan pencemaran nama baik karena yang bersangkutan diduga men
catut nama Pujakesuma dan pimpinan tertinggi Pujakesuma untuk kepentingan pribadi ," ujar Direktur LBH DPP Pujakesuma Sumut, Roni Lesmana, SH di Mapolda Sumut, Senin (19/2/2024).
Dia mengaku, datang ke Polda Sumut untuk melakukan
klarifikasi karena adanya oknum mengatasnamakan Pujakesuma.
"Di sini kami tegaskan, bahwa selama ini tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu," katanya.
Karena itu, dia meminta kepada masyarakat untuk me
laporkan kepadanya jika ada oknum mengatasnamakan Pujakesuma membawa-bawa nama
pejabat.
"Jangan seperti yang terjadi sekarang ini, ada seorang oknum yang kita tidak tahu berasal dari mana, men
catut nama seorang
pejabat, kita yang kena getahnya," sesalnya.
Roni menegaskan, oknum yang me
laporkan seseorang ke Poldasu dan menyebut laporannya sebagai atensi Waka Polri, sama sekali tidak benar.
"Kita tegaskan sama sekali tidak benar, itu hanya ulah oknum. yang melapor ini bukan termasuk kepengurusan Pujakesuma," tegasnya didampingi pengurus Pujakesuma Kab Serdang Bedagai Muh Heri Sukandar,SH (Ketua), Siswandi,ST (Sekretaris) dan pengurus lainnya.
KLARIFIKASI
Alamsyah SH.MHmengatakan kalau kliennya NW tidak pernah melakukan penipuan sebagaimana laporan AF ke Polda Sumut.
"Klien saya tidak pernah melakukan penipuan. Bahkan AF lah yang menipu klien saya Rp.2,3 milyar," kata Alamsyah SH MH usai mendampingi kliennya memberikan keterangan kepada penyidik Subdit IV/Renakta Ditreskrimum Poldasu, Senin (19/2).
Pengacara dari kantor hukum Law Office Alamsyah SH & Associates itu mengatakan, adapun cara AF melakukan penipuan dengan menawarkan investasi ke kilang padi miliknya dengan iming-imingi bagi hasil.
"Berhubung klien saya perlu beras untuk bantuan kepada para nelayan dan masyarakat lalu tawaran AF diterima dengan meminjamkan uang Rp1,3 milyar. Selain itu, AF juga ada meminjam uang kepada klien saya. Justru lebih besar yang dipinjam pelapor dari kerugian yang disebutkan pelapor. Namun bagi hasil sebagaimana yang diiming-imingi AF tidak dipenuhi," ujar Alamsyah.
Merasa tertipu, jelas Alamsyah lagi, kliennya me
laporkan AF alias Mener ke Polrestabes Medan dengan bukti laporanNo:LP/345/I/SPKT Polrestabes Medan/Polda Sumut tanggal Selasa 30 Januari 2024.
Akan tetapi, ujar Alamsyah, justru AF me
laporkan kliennya itu ke Polda Sumut.
"Kan aneh masa dia yang melakukan penipuan terhadap klien saya justru dia mengadukan klien saya. Dia berusaha membangun opini agar seolah-olah klien saya menipu," ujarnya.
Terkait uang yang ditransfer lewat rekening oleh AF, Alamsyah menegaskan kalau uang itu merupakan cicilan bayar modal pinjamannya. Sementara bagi hasil dari investasi kilang padi tidak pernah diberikan kepada NW.
Sementara itu,Ahmad Rosip Hasibuan yang juga kuasa hukum NW dalam pelaporan ke Polrestabes Medan mengatakan, kliennya me
laporkan AF ke Polrestabes Medan dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan pasal 372 yo 278 KUHPidana. Adapun yang digelapkan oleh terlapor inisial AF sebesar Rp.2,3 milyar.
"Kita berharap kepada Polrestabes Medan agar melanjutkan laporan ini secara profesionallah. Kenapa saya bilang demikian karena yang saya perhatikan adalah klien kita sebagai korban namun seakan-akan melindungi perbuatannya dengan balik me
laporkan klien saya," jelasnya.
Klien kami memberikan atas permintaan dari saudara AF dan meminta pinjaman uang dengan mengajak klien kami untuk bekerja sama dengan dijanjikan membagi persentase hasil tapi kenyataannya tidak seperti itu.
"Klien kami sudah berkali- kali meminta uang itu tapi tidak dikembalikan. Malah klien kami di
laporkan balik ke Poldasu," ujar Ahmad Rosif Hasibuan dari kantor hukum Arshy & Partners.
Sebelumnya, Syaifullah SH, kuasa hukum NW mengatakan, AF meminjamkan uang dari kliennya itu dengan di saksikan oleh Samsul alias Ipul dan Suwanto alias Kiko serta saudara Pepi yang juga merupakan saudara ipar dari AF pada Jumat (8/9/2023) dengan sebuah bukti kwitansi yang ditandatangani oleh AF sendiri.
" AF memberikan iming iming kepada klien saya bahwa hasil dari usaha kilang padi itu akan dibagi dua, dan AF minta klien saya untuk meminjamkannya uang sebesar Rp 1,3 Milyar," ucap Syaifullah, S.H.
" Dan bukan hanya sampai disitu, AF kembali melakukan aksi penipuannya kepada klien kami pada Senin (18/9/2023) dengan kembali meminjam dana sebesar Rp 800.000.000, dengan bukti kwitansi dan disaksikan oleh Samsul alias Ipul dan Suwanto alias Kiko serta saudara Pepi yang juga merupakan saudara ipar dari AF" jelasnya lagi.
Penasehat Hukum dari wanita yang dikenal dermawan itumenyampaikan bahwa kliennya kembali diminta pinjaman dana dengan alasan investasi oleh AF pada Rabu ( 4/10/2023) sebesar Rp 130.000.000.
" Klien kami sebenarnya bukan berharap keuntungan uang dari saudara AF, ia hanya berharap bisa dapat pasokan beras agar bisa dibagikan kepada para nelayan di Pelabuhan Belawan," ujar Syaifullah.
Sebelumnya, pada Kamis 8 Februari 2024, AF alias Mener didampingi kuasa hukumnya Ranto Sibarani me
laporkan NW ke Poldasu dalam sangkaan penipuan Rp.1,3 milyar.***
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Josmarlin Tambunan