Sabtu, 18 Mei 2024

Rumah Tidak Layak Huni Mengintai Korban

Azhar Hasibuan - Sabtu, 04 Mei 2024 13:07 WIB
Rumah Tidak Layak Huni Mengintai Korban
Azhar
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Lingkungan III Kel.Tano Bato, Kecamatan Padangsidimpuan Utara.yang terancam ambruk dikikis terjangan banjir, Sabtu (3/5).
Padangsidimpuan, MPOL - Diperkirakan dalam waktu dekat Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) akan menelan korban, akibat tergerus aliran hulu anak sungai Batang Ayumi, pada musim penghujan belakangan ini.

Baca Juga:
RTHL yang seakan mengintai korban ini ditemukan wartawan Medan Pos, Sabtu (3/5) kemarin persis di lingkungan III, Kelurahan Tano Bato, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, radius kurang lebih 200 m dari rumah pribadi Wali kota Padangsidimpuan Letnan Dalimunthe.

Menurut T. Panggabean, salah seorang yang bertetangga dengan RTHL ini menyebutkan, rumah tersebut sudah hampir dua bulan belakangan ini terancam ambruk akibat terjangan arus air yang melimpah di saat musim penghujan akhir-akhir ini, ditambah kondisi bangunan sudah lapuk.

Dijelaskannya, RTHL ini dihuni oleh Anwar Hasibuan, yang kesehariannya mengais rejeki dari barang bekas alias manjal yang bermodalkan beca barang milik toke Manjal dengan sistem sewa, dipotong dari hasil pengumpulan barang Manjal setiap harinya.

Anwar Hasibuan saat ditemui wartawan mengatakan, beliau tinggal di rumah yang sudah reot ini mencapai hampir tiga tahun, beristri satu, dan punyak anak 5 orang, yang paling bungsu berumur 2 bulan diberi nama Nia Ramadhani.

Anwar mengaku, tidak punya pekerjaan, selain mencari barang manjal setiap hari, terkadang jadi kernek bangunan, hasil yang dikais setiap hari tidak mencukupi, "Jangankan susu bayi, makan kami sekeluarga pun sering terancam tidak terpenuhi, inilah nasib yang harus kami syukuri," kata Anwar.

Anwar mengakui, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, istri dan anak dari 5 orang bersaudara ini, 2 orang laki-laki dan 3 orang perempuan, sangat berat memikul tanggung jawabnya selaku kepala keluarga yang penuh dengan keterbatasan ekonomi.

Lain lagi memenuhi kebutuhan sekolah, 4 orang diantaranya telah duduk dibangku sekolah Dasar (SD), 1 orang laki-laki bernama Ounur Aksal duduk dibangku kelas 3 SDN 6 Pangsidimpuan sudah mendapat bantuan sosial dari sekolah, 2 orang perempuan duduk di kelas 6 dan kelas 1, bernama Rizkah Muharani dan Khayla Khairunnisa serta 1 orang laki-laki di kelas 4 bernama Khairul Habibi bersekolah di SDN 16 Padangsidimpuan, hingga sekarang belum dapat bantuan Pendidikan dari Bansos.

Anwar berharap, kiranya Pemko Padangsidimpuan, dapat melihat persoalan hidup yang dialaminya, sambil berkata, "Alangkah senang dan bahagianya kami sekeluarga, bila Pemko Padangsidimpuan, dapat memperhatikan nasib kami yang ditimpa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makan sandang dan papan ini" ujarnya dengan nada mengeluh.***

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Rini Sinik
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru